Liputan6.com, Jakarta - Jepang merupakan raksasa industri mobil yang berdiri sebagai salah satu eksportir mobil terbesar di dunia. Walau begitu, di tengah persaingan ketat elektrifikasi mempersiapkan masa depan mobil listrik, Jepang bisa kalah untuk hari ini, atau mungkin tengah mengambil langkah panjang.
Ini dibuktikan dengan penghargaan Japan EV of the Year 2023 yang diumumkan pada Jumat (8/3/2024) lalu yang tak menunjukkan satu pun mobil produksi Negara Matahari Terbit tersebut.
Baca Juga
BYD, jenama raksasa di mobil listrik asal Tiongkok mendominasi 3 besar dengan memuncaki posisi pertama lewat BYD Dolphin dan peringkat ketiga dengan BYD Atto 3. Bergabung bersama keduanya, produsen asal negara tetangganya juga, Hyundai asal Korea, menduduki posisi kedua dengan Hyundai Kona Electric.
Advertisement
Lebih buruk dari tahun sebelumnya di mana perusahaan dalam negeri Jepang berhasil memuncaki penghargaan tersebut dengan Nissan Sakura. Sebagai informasi, penghargaan yang diselenggarakan oleh perusahaan konsultan Enechange ini adalah gelaran kedua.
Fakta bahwa kondisi market kendaraan listrik murni yang kecil di Jepang, yang hanya meraih 2% dari penjualan total mobil baru, dibarengi dengan produsen mobil besar seperti Toyota dan Honda yang belum terlalu serius masuk dalam persaingan mobil listrik. Saat itulah Tiongkok berhasil mengambil posisi.
Dari proses pemeringkatan yang dimulai sejak 4 Desember 2023, dari total 18 pesaing, hanya terdapat empat mobil listrik produksi Jepang, yaitu Lexus RZ dan tiga kendaraan van lainnya.
Sementara di Tiongkok hari ini, mobil Jepang mulai kehilangan pangsa pasar karena masyarakat semakin banyak menggunakan kendaraan listrik.
Langkah Panjang Produsen Jepang Persiapkan Masa Depan EV
Langkah produsen mobil Jepang dinilai berbeda dibanding produsen Barat maupun Tiongkok dalam menyikapi elektrifikasi dan stabilitas pasar kendaraan listrik.
Tahun ini produsen mobil listrik tengah diterpa data tren pasar kendaraan listrik yang melambat secara global.
Produsen Eropa walau tetap mempertahankan produksi mobil listriknya, telah mulai mengurangi ekspektasi awalnya. Kemudian produsen Tiongkok merasa tetap optimis dengan langkah elektrifikasinya. Sementara jajaran kolektif produsen otomotif Jepang, belum terlalu serius menggarapnya di tahun ini walau telah menempatkan investasi besar di masa depan.
Stephen Ma, CFO Nissan Motor mengatakan bahwa pelangganlah yang menentukan kecepatan elektrifikasi.
"Pelanggan yang menentukan kecepatan elektrifikasi," kata Stephen Ma, chief financial officer Nissan Motor.
"Elektrifikasi bukanlah pertumbuhan yang linier, garis lurus. Itu akan naik dan turun. Namun dalam jangka panjang, hal itu akan tumbuh," tambahnya dalam kutipan dari laporan Bloomberg Februari lalu.
Hampir seluruh eksekutif produsen otomotif Jepang memilih langkah panjang yang terlihat tak mau gegabah dalam pengembangan EV, hingga membuatnya sementara kalah saing jika dibanding produsen luar lainnya.
Ini bisa kita lihat dengan proyek-proyek futuristik yang terdengar dari proyek dua kendaraan super canggih Honda seri 0 yang diisukan akan menyusul pada 2026 dan Nissan dengan GT-R Hyper Force miliknya.
Sedangkan Toyota menjanjikan keluaran lengkap kendaraan nol emisi walau kini masih mengunggulkan kendaraan hybrid miliknya.
Â
Advertisement
BYD Dolphin Menang Telak di Pemeringkatan
Bekerjasama dengan outlet media industri EVsmart, Enechange mengadakan voting untuk penghargaan Japan EV of the Year edisi 2023 ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2023 hingga 31 Januari tahun ini, di mana total 261 individu mengikuti voting online.
261 orang dalam voting online tersebut menghasilkan total 512 poin secara keseluruhan. 512 poin tersebut tersebar ke 18 model kendaraan yang ada dengan cara setiap individu diberikan tiga model untuk dipilih.
Di antara daftar kendaraan listrik yang ada mencakup model-model dari banyak negara seperti Volkswagen ID.4, Tesla Model S, X dan 3, Fiat 500e, dan Hyundai Kona.
Selain itu, ada 27 perwakilan outlet media dan tokoh-tokoh penting dari perusahaan yang berkaitan dengan kendaraan listrik yang memberikan total 540 poin.
BYD Dolphin berhasil mencetak total 241 poin, kemudian Hyundai Kona Electric generasi kedua dengan 151 poin, dan BYD Atto 3 dengan 145 poin.
Itu artinya BYD Dolphin berhasil menang dengan persentase tinggi 22,91% di Jepang.
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Advertisement