Liputan6.com, Jakarta - Toyota Australia menyebutkan, kendaraan dengan mesin diesel tidak akan pernah mati atau punah dalam waktu dekat. Meskipun, saat ini perkembangan kendaraan listrik secara global terus meningkat, dan banyak dipenuhi model ramah lingkungan baru.
Namun, memang harus diakui bahwa sumber bahan bakar ini perlu melakukan adaptasi, di pasar yang tengah fokus untuk mengembangkan teknologi elektrifikasi dan emisi yang lebih rendah.
Baca Juga
Disitat dari Drive, bos penjualan dan pemasaran Toyota Australia, Sean Hanley membantah laporan baru-baru ini yang menyebutkan powertrain pembakaran minyak, yang terdapat di model terpopulernya, Hilux Ute yang disebutkan hampir penuh.
Advertisement
"Diesel masih memiliki waktu yang cukup lama, jadi tidak akan mati dalam waktu dekat, dan diesel, terlepas dari komentar populer, belum mati," ujarnya.
"Ini tentu saja merupakan sumber bahan bakar yang menurut saya akan diteliti dengan cermat selama 10 hingga 20 tahun ke depan, tetapi sementara itu, ada potensi untuk memiliki varian hibrida - Anda tahu, mengurangi jejak karbonnya," jelas Sean.
Sementara itu, sumber bahan bakar untuk varian hibrida, yaitu diesel dan listrik menjadi cukup kredibel, terutama untuk kendaraan berat atau niaga.
Hibrida Diesel
Hibrida diesel-listrik bukanlah hal yang baru di Australia, karena Audi Q7 pernah ditawarkan dengan powertrain diesel hibrida plug-in (Plug-in Hybrid Vehicle/HEV) sebelum akhirnya dihentikan.
Hibrida diesel juga tersedia di seluruh dunia, terutama di Eropa dari produsen seperti Mercedes-Benz, Range Rover, Peugeot, dan Volvo, meskipun sebagian besar model sekarang telah dihentikan demi kendaraan listrik penuh (Battery Electric Vehicle/BEV).
Â
Advertisement