Liputan6.com, Jakarta - Tesla telah mengumumkan kerugian penjualan pada kuartal terakhir 2023. Kondisi ini, menjadi yang pertama sejak awal pandemi, jauh lebih buruk dari perkiraan sebelumnya.
Disitat dari CNN, dikutip Bisnis Liputan6.com, perusahaan asal Amerika Serikat ini, menyalahkan berbagai faktor atas kerugian ini, termasuk kondisi ekonomi yang lesu di Tiongkok, insiden pembakaran pabrik di Jerman, dan kesulitan pasokan yang dipicu oleh meningkatnya kerusuhan di Timur Tengah.
Baca Juga
Namun, tidak semua masalah yang dihadapi Tesla dapat diatribusikan kepada faktor eksternal. Kurangnya inovasi produk baru dari Tesla yang dapat mempertahankan minat konsumen, juga ditenggarai sebagai salah satu faktor yang menyebabkan kerugian, dan juga sosok CEO Elon Musk yang kontroversial sehingga membuat orang enggan untuk terus berhubungan dengan Tesla, meskipun dari sisi lain produknya cukup menarik.
Advertisement
Tidak hanya itu, pasar mobil listrik secara keseluruhan di Amerika Serikat juga mengalami stagnasi dalam beberapa bulan terakhir. Pertumbuhan penjualan mobil listrik telah menurun selama beberapa waktu, tetapi dalam dua kuartal terakhir, tidak ada peningkatan yang signifikan, menurut proyeksi Cox Automotive.
Namun, jika dianalisis lebih dalam, kurangnya minat terhadap mobil listrik sebenarnya mungkin disebabkan oleh kurangnya minat terhadap Tesla.
Beberapa produsen mobil lain, seperti Audi, BMW, Mercedes, dan Rivian, telah melaporkan peningkatan penjualan kendaraan listrik mereka lebih dari 50 persen selama setahun terakhir. Ford bahkan menyatakan bahwa penjualan mobil listrik mereka meningkat hingga 86 persen.
Menurut Stephanie Valdez Streaty, seorang analis dari Cox Automotive, "perlambatan besar dalam penjualan mobil listrik saat ini adalah karena perlambatan Tesla," ungkapnya.
Saham Tesla Anjlok
Harga saham Tesla telah turun sekitar sepertiga pada tahun 2024 karena penjualan dan profitabilitas yang mengecewakan. Saham ini merupakan salah satu yang berkinerja terburuk di S&P 500 tahun ini.
Meskipun penjualan Tesla meningkat 38 persen tahun lalu dibandingkan tahun 2022, para investor mengharapkan lebih.
Namun, ternyata penjualan tidak tumbuh sama sekali pada tahun 2024. Sebaliknya, penjualan global Tesla pada kuartal pertama turun lebih dari 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pertama kalinya penjualan turun selama lebih dari satu tahun sejak pandemi COVID-19.
Â
Advertisement