Liputan6.com, Jakarta - Kuartal pertama tahun fiskal 2024 ditutup dengan perayaan Lebaran dan mudik pada awal April. Lonjakan mobilitas selama perayaan Hari Raya Idulfitri, dengan sekitar 15,03 persen pemudik menggunakan mobil pribadi berdasar proyeksi Kementerian Perhubungan tahun 2024, menjadi bahan bakar bagi penjualan mobil baru.
Berdasar data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada bulan Maret sebagai pemungkas kuartal pertama 2024, menunjukkan lonjakan hingga 16,75 persen dibanding bulan Februari. Sebanyak 82.092 unit kendaraan diberikan ke tangan konsumen.
Angka ini mencatatkan rekor sepanjang tahun, sejak dua bulan berjalan lambat dengan penjualan terpantau terperangkap di level 70 ribu.
Advertisement
Berdasar data tersebut, mobil jenis low cost green car (LCGC) yang menawarkan harga terjangkau ternyata masih jadi minat andalan masyarakat jelang mudik Lebaran, terutama bagi pembeli mobil pertama.
Hanya dengan lima pemain di segmennya, mobil murah LCGC berhasil memangsa volume penjualan yang besar. Honda Brio Satya, Daihatsu Sigra, Toyota Agya, Daihatsu Ayla, dan Toyota Calya berhasil meraup penjualan retail sebanyak 17.208 unit atau 20,96 persen dari keseluruhan penjualan mobil pada bulan Maret.
Bahkan keempat model di antaranya menduduki posisi 10 besar penjualan mobil terlaris bulan Maret dengan dua model memuncaki urutan berdasarkan wholesales alias grosir.
Sebagai catatan, wholesales adalah distribusi kendaraan dari distributor ke dealer, bukan ke konsumen. Acuan volume penjualan ini dipakai karena data retail per model tidak dicantumkan. Data ini juga dapat mencerminkan kasaran permintaan di pasar berdasar distribusi ke dealer.
Total wholesales LCGC pada bulan Maret berjumlah 74.724 unit dengan perhitungan sederhana yang menghasilkan selisih 7.368 unit jika dibandingkan penjualan retail.
Daihatsu Sigra Terlaris, Disusul Honda Brio
Penyumbang volume penjualan unit terbanyak didapati model LCGC dengan harga termurah kedua, Daihatsu Sigra 2022, yang dibanderol mulai Rp138 jutaan. Modelnya mencatatkan penjualan grosir sebanyak 5.674 unit, 2,36 persen naik dari bulan lalu. Besaran ini juga mencatatkan nilai tertinggi sejak Oktober tahun lalu.
Dibandingkan dengan LCGC lainnya, Sigra menunjukkan stabilitas luar biasa karena nyaris berhasil menjaga volume di nominal 5.000 sepanjang tahun lalu hingga kuartal awal ini.
Dikutip dari rilis data perusahaan, penjualan retail untuk Sigra bahkan lebih sumringah, angkanya berada di jumlah 5.804 unit.
Terpaut Rp29 juta, Honda Brio Satya dengan harga mulai Rp167 jutaan menyusul di posisi kedua mobil terlaris dengan penjualan 4.770 unit jika mengabaikan volume Brio RS yang tak termasuk LCGC. Model ini mencatatkan lonjakan 11,24 persen penjualan grosir dari bulan sebelumnya, angka tertinggi sejak anjlok pada Desember lalu.
Namun, raihan angka tersebut masih kalah dari penjualan Maret tahun lalu yang notabenenya juga mendekati Lebaran. Saat itu Brio Satya mencatatkan penjualan grosir terbesar mengalahkan Sigra dengan penjualan 6.598 unit.
Bergeser tiga peringkat, berada di posisi kelima terlaris, Toyota Calya dengan harga mulai Rp164 jutaan catatkan volume penjualan grosir sebanyak 3.510 unit, meningkat 9,04 persen dari bulan lalu walau masih lebih rendah dari torehan Maret tahun sebelumnya yang mencapai 3.868 unit.
Daihatsu kembali menyumbangkan model LCGC-nya yang Rp3 juta lebih murah dari Sigra, yakni Ayla pada urutan ke-10 mobil terlaris karena berhasil mengantongi penjualan sebanyak 1.737 unit. Torehan grosir Ayla meningkat 5,08 persen dari bulan sebelumnya dan tergolong sebagai salah satu torehan penjualan bulanan yang tinggi sejak Ayla mendapat pembaruan model Maret lalu.
Merosot hingga urutan ke-18, ada Toyota Agya, pesaing harga Brio Satya yang membukukan penjualan grosir hanya 1.149 pada Maret ini, konsisten turun gunung dari awal tahun walau tepat satu tahun lalu mendapati pembaruan model tahun 2023.
Advertisement
Lebih Lesu Dibanding Tahun Lalu
Meski catatan positif ditorehkan mayoritas model LCGC, penjualan retailnya justru melesu jika dibandingkan tahun lalu. Penjualan retail pada Maret tahun sebelumnya bahkan mencapai selisih nyaris 3.500 unit lebih banyak dengan total 20.691 jika dibandingkan penjualan pemungkas kuartal pertama tahun ini yang menyentuh angka penjualan 17.208 unit.
Secara kumulatif, performa penjualan LCGC di kuartal awal juga terpengaruh oleh pertumbuhan yang lambat selama dua bulan pertama. Selisihnya menyentuh 8.700 unit penjualan retail dengan torehan volume penjualan 48.958 dibandingkan dengan 57.658 pada tahun sebelumnya, menandakan dekaden 17,77 persen.
Meskipun demikian, kuartal pertama tahun 2024 ditutup dengan peningkatan penjualan mobil penumpang secara keseluruhan, mencapai total kumulatif 230.776 unit secara retail, meningkat 8,35 persen dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 211.501 unit.
Infografis Mudik Lebaran 2024, Potensi Pergerakan 193,6 Juta Orang
Advertisement