Liputan6.com, California - Tesla mengalami fluktuasi penjualan dan harga pada lini produknya. Baru-baru ini, perusahaan memotong harga Model Y, Model X, dan Model S di Amerika Serikat masing-masing sebesar $2.000 atau sekitar Rp 32,4 jutaan per hari Jumat (19/4/2024), hanya beberapa hari setelah pengiriman kuartal pertama merek mobil listrik prestisius itu meleset dari ekspektasi pasar.
Disitat dari Reuters, kabar ini menyusul laporan pengiriman global kendaraan jenama elektrik Negeri Paman Sam ini menurun pada kuartal pertama untuk pertama kalinya dalam hampir empat tahun, karena penurunan harga gagal meningkatkan permintaan.
Baca Juga
Tesla menurunkan harga varian standar Tesla Model Y menjadi $42.990 (Rp 697,2 jutaan), sementara varian long-range dan performance kini masing-masing dibanderol dengan harga $47.990 (Rp 778,3 jutaan) dan $51.490 (Rp 835 jutaan), berdasarkan informasi di situs web mereka.
Advertisement
Bagi Model Y, penurunan harga ini merupakan pemulihan kendaraan ke harga awal. Pasalnya, model ini telah berulang kali mendapati peningkatan harga. Bahkan kenaikan $1.000 terbaru baru saja ditetapkan untuk berlaku pada 1 April kemarin, menyusul kenaikan serupa di tepat satu bulan sebelumnya.
Untuk Tesla Model S, varian standar sekarang dihargai $72.990 (Rp 1,2 jutaan) dan varian plaidnya $87.990 (Rp 1,4 jutaan).
Sementara varian dasar Tesla Model X sekarang berharga $77.990 (Rp 1,2 jutaan) dan $92.900 (Rp 1,5 jutaan) untuk varian plaidnya.
Di samping penurunan harga, Tesla Amerika Utara juga mengumumkan bahwa program referral mereka akan dihentikan di semua pasar global setelah 30 April, seperti dikutip dari unggahan platform media sosial X mereka.
Program referral ini memungkinkan pembeli mendapatkan potongan harga melalui referensi dari pelanggan yang sebelumnya, sebuah strategi yang telah lama digunakan oleh produsen mobil untuk meningkatkan penjualan.
Keputusan Kenaikan Banderol Model Y Pada 1 April Lalu
Pada Jumat (15/3/2024) lalu, melalui akun media sosial X, yang juga berbagi owner yang sama dengannya, Tesla mengumumkan akan menaikkan harga Model Y untuk pasar Amerika Serikat sebesar $1.000 (Rp16,2 juta) mulai 1 April mendatang.
Tepat sehari setelahnya, pada Sabtu (16/3/2024), akun X @teslaeurope menyusul kabar baru untuk kenaikan harga di Eropa. Melalui thread tersebut, Model Y diumumkan akan naik €2.000 (Rp34,6 juta) untuk beberapa negara di Eropa mulai 22 Maret mendatang, lebih mahal dan awal dari kenaikan harga di Amerika Serikat.
Kenaikan harga di pasar AS ini hanya membutuhkan selang 1 bulan dari kebijakan kenaikan harga yang sebelumnya juga telah dilakukan jenama mobil listrik Negari Paman Sam ini untuk Model Y miliknya pada 1 Maret lalu. Kenaikan harga yang diajukan juga sama, $1.000.
Permainan harga Elon Musk untuk Tesla Model Y sempat menyertakan pemangkasan harga sementara pada bulan Februari di AS, dan sebulan lebih awal untuk Eropa dan Tiongkok. Namun, itu hanya berlaku satu bulan saja, kemudian setelahnya harga kembali normal, dan kini justru dibuatnya meroket.
"Ini adalah masalah penting dalam manufaktur: pabrik memerlukan produksi berkelanjutan untuk efisiensi, namun permintaan konsumen bersifat musiman," kata CEO Elon Musk pada bulan Februari lalu, menanggapi unggahan yang mengumumkan kenaikan harga sebelumnya pada awal bulan Maret lewat media sosial X miliknya.
Advertisement