Sukses

Neta Siap Luncurkan Mobil Listrik Baru di PEVS 2024, Rakitan Lokal

PT Neta Auto Indo akan memanfaatkan gelaran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024, untuk meluncurkan satu model listrik baru

Liputan6.com, Jakarta - PT Neta Auto Indo akan memanfaatkan gelaran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024, untuk meluncurkan satu mobil listrik baru.

Dijelaskan Eldi Chandra, After Sales Service Operations Manager PT Neta Auto Indo, model baru ini adalah SUV listrik yang sudah berstatus completely knock down (CKD) atau dirakit di Tanah Air. Namun, memang belum dibeberkan secara detail, mobil bertenaga baterai apa yang dimaksud.

"Meramaikan PEVS 2024, kami akan menghadirkan first impression satu CKD model SUV kami, dan diharapkan dapat menarik orang-orang untuk hadir di PEVS 2024," jelas Eldi, saat konferensi pers PEVS 2024, di Hotel Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Sementara itu, untuk model SUV listrik rakitan lokal ini, kemungkinan besar adalah Neta V yang memang sekarang masih dijual dengan status impor utuh alias completely built up (CBU) dari China.

Dengan begitu, harga yang ditawarkan pun belum kompetitif, karena belum menerika insentif pembelian mobil listrik dari pemerintah.

Sebelumnya, Fajrul Ilhami, Director of Product, Government Relation and External Affairs Neta Auto Indo mengatakan, pihaknya akan membawa dua model listrik baru yang sudah diproduksi lokal.

"Akan ada dua model completely knocked down (CKD) untuk segmen small SUV dan medium SUV. Ini sangat penting bagi Neta untuk memberikan konsumen lebih banyak pilihan," terang Fajrul beberapa waktu lalu.

 

2 dari 2 halaman

Kapasitas produksi

Terkait produksi dalam negeri, Neta menyebut memiliki kapasitas produksi sebanyak 27 ribu unit per tahun.

Mereka akan mengejar tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 40 persen termasuk perakitan baterai untuk mengejar insentif dari pemerintah.

"Proses produksi akan dimulai pada awal Mei nanti. Kami harapkan, Juni mendatang unitnya sudah bisa mulai delivery ke konsumen," ujar Fajrul.

Jika dapat memenuhi syarat dan mendapatkan insentif, tentu harga jualnya nanti bisa lebih kompetitif. Sayang ia tidak menyebut secara detail berapa besaran angkanya karena mesti dikalkulasi lagi.