Liputan6.com, Beijing - Beijing Auto Show 2024 adalah tempat peluncuran kendaraan listrik baru, dan kini giliran Huawei, produsen teknologi China untuk memamerkan satu lagi mobil listrik barunya, sedan Stelato S9 yang akan berbagi arsitektur yang sama dengan Luxeed S7 yang telah meluncur.
Stelato adalah satu dari total 4 sub-merek mobil Huawei lainnya dalam proyek HIMA (Harmony Intelligent Mobility Alliance) yang turut menggandeng 4 produsen otomotif asal China, yakni Seres yang telah memproduksi 3 model SUV Aito, Chery yang telah memproduksi sedan Luxeed, JAC yang akan mendatangkan model Aojie, serta BAIC yang melahirkan Stelato pertama ini.
Baca Juga
Namun, kesamaan sedan Stelato dengan Luxeed tak terelakkan mengingat bahasa desainnya yang sama. Yang membedakannya hanyalah detail dan ukuran yang menempatkan kedua sedan ini dalam segmen berbeda.
Advertisement
Melansir dari CarNewsChina, Stelato S9 berukuran panjang 5.160 mm, lebar 1.987 mm, dan tinggi 1.486 mm, dengan jarak sumbu roda 3.050 mm. Dimensi yang dimilikinya lebih panjang 189 mm serta gandarnya lebih renggang 100 mm jika dibandingkan dengan Luxeed S7.
Dengan ukurannya, Stelato dirancang untuk mengancam pesaing sedan listrik premium Mercedes-Benz EQS dan BMW i7, bukan Xiaomi SU7, mobil milik tetangga perusahaan telepon pintarnya di China. Pasalnya, Saingan SU7 telah hadir dalam model Luxeed S7 miliknya.
Walau begitu, ukurannya akan lebih pendek 63 mm dari sedan EQS dan 231 mm dari i7.
Dari sisi tampilannya, mobil ini menggunakan kaca spion digital dan gagang pintu tersembunyi untuk aerodinamis yang lebih baik, serta memiliki pelek multi-spoke 21 inci.
Stelato S9 akan mengadopsi sistem lampu depan xPixel Huawei, sensor Lidar yang dipasangkan di atap, layar, serta satu set kamera pengganti kaca sebagai opsi.
Spesifikasi Teknis Stelato S9
Jantung pacunya akan ditenagai motor listrik tunggal penghasil daya sebesar 304 tenaga kuda, atau dengan menggabungkan motor ganda 212 tenaga kuda pada varian andalannya.
Konfigurasi kedua motor listrik ini belum diketahui pasti keluaran performanya. Namun, melihat Luxeed S7 berhasil mengkombinasikan motor bertenaga 288 hp dengan 201 hp untuk menghasilkan 496 tenaga kuda, outputnya diekspektasikan akan menyentuh 523 tenaga kuda.
Hasil itu bersaing walau lebih rendah dari tenaga maksimum i7 yang mencapai 544 tenaga kuda, walau tetap di atas EQS yang bertenaga 360 tenaga kuda.
Mesin tersebut akan didukung baterai Li-Ion ternary atau kombinasi Li-ion ternary dengan LMFP, sebuah teknologi dari CATL. Kendati demikian, kapasitas baterainya belum terungkap.
Stelato S9 diperkirakan mulai mengaspal pada Juli-Agustus dengan kisaran harga 300 ribu hingga 500 ribu yuan atau di sekitaran Rp 686,5 juta sampai 1,14 miliar.
Bersamaan dengan peluncuran perdananya di China, BAIC juga memiliki rencana untuk mengekspor Stelato S9 ke pasar lain di Asia dan Eropa untuk kedepannya.
Banyak kemungkinan terbuka bagi Indonesia mendapati mobil listrik premium ini ke segmen yang masih sedikit pemain di Tanah Air.
Advertisement
Akan Kembangkan Sistem Self-Driving Terpisah
Di samping proyek pengambangan 4 sub-merek mobil listrik dengan mitra produsen otomotif China, Huawei juga baru-baru ini berencana meluncurkan merek baru yang mendukung kecanggihan berkendara cerdas, yakni Qiankun.
"Merek baru Qiankun bertujuan untuk memberdayakan kecerdasan dalam sasis pengemudi, audio, dan kursi pengemudi, serta memberikan pengalaman pengguna terbaik," kata Jin Yuzhi, CEO unit bisnis Intelligent Automotive Solution (IAS) Huawei, Rabu (24/4/2024) seperti dikutip dari Reuters.
"2024 akan menjadi tahun pertama komersialisasi massal mobil pintar dan jumlah kumulatif mobil di jalan raya yang dilengkapi dengan sistem self-driving Huawei akan mencapai 500.000 pada akhir tahun," tandasnya.
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Advertisement