Sukses

Begini Cara TMMIN Meningkatkan Kualitas SDM Logistik

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia menggelar 'Logistic Skill Contest' yang diikuti rekanan rantai pasok mereka sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan dalam mendorong pengembangan kompetensi SDM

Liputan6.com, Jakarta - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) kembali menggelar 'Logistic Skill Contest' yang diikuti rekanan rantai pasok mereka. Program yang memasuki tahun ke-13 ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan TMMIN dalam mendorong pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM).

Mengusung tema 'Let's Create Our Future Sustainability by Strong People Development, Productivity Up and Best Competitiveness', kegiatan ini diikuti para operator logistik termasuk driver dengan melibatkan hampir 30 rekanan yang mendukung produksi kendaraan Toyota di dalam negeri.

"Dalam industri yang sangat bergantung pada keandalan dan keamanan rantai pasok, pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan keterampilan ini tidak hanya menjadi sebuah kebutuhan operasional tetapi juga tanggung jawab sosial," terang Presiden Direktur PT TMMIN Nandi Julyanto dalam keterangan resminya.

Dirinya menyebutkan, sejak 2010 TMMIN telah mengutamakan pengembangan kompetensi rekanan logistik dan driver sebagai pilar penting dalam meningkatkan efisiensi dan menjaga keselamatan, salah satunya melalui kegiatan Skill Contest.

"Kegiatan ini menjadi wadah bagi seluruh pelaku dalam rantai pasok logistik untuk mengakselerasi kemampuan dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh sektor otomotif dan logistik, yang memiliki dampak langsung terhadap kelancaran proses produksi hingga kepuasan akhir pelanggan," jelasnya.

Disebutkan, fokus utama dari upaya ini adalah untuk memastikan sistem operasi yang tidak hanya efisien tetapi juga aman.

Pentingnya peran driver dalam rantai pasok, khususnya dalam hal keselamatan, menjadi kunci utama dalam program pengembangan, mengingat bahwa kecelakaan atau insiden dalam perjalanan dapat menghambat proses produksi dan memiliki efek domino yang merugikan banyak pihak dan pelaku bisnis lainnya termasuk kepada kepuasan konsumen.

"Karenanya, pengembangan kompetensi pada operator driver menjadi indikator kunci dalam meminimalisir potensi risiko serta memperkuat operasi rantai pasok industri di Indonesia," sebut Nandi.

Menurut Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam, melalui fokus pada pengembangan SDM dengan meningkatkan kompetensi dan keterampilan khusus, TMMIN percaya bahwa inisiatif ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi para pekerja untuk meningkatkan produktivitas, tetapi juga mempersiapkan mereka dengan kompetensi yang relevan untuk menghadapi tantangan masa depan industri.

"Dengan demikian, mereka siap untuk bersaing dan menjadi penggerak utama dalam mendukung transformasi industri di Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia dalam pengembangan sertifikasi kompetensi khusus pada skala nasional," katanya.

Sebagai salah satu contohnya, lanjut Bob Azam, kegiatan Skill Contest telah terbukti menjadi salah satu katalis dalam peningkatan kompetensi para driver dalam menjaga aspek keselamaan yang tercermin dari tingkat penurunan total kasus kecelakaan dan insiden sebesar 90 persen dari tahun 2010 hingga 2023.

2 dari 2 halaman

Semangat Tiga Pilar

Bob menegaskan, pelaksanaan Skill Contest juga didasari semangat tiga pilar ESG (Environment, Social, and Governance). Pada pilar environment, fokus diberikan pada pengembangan keterampilan yang mendukung upaya pengurangan emisi yang berperan besar dalam transisi menuju karbon netralitas.

Pada pilar social, peningkatan pengembangan tenaga kerja dilakukan melalui program-program sertifikasi yang bertujuan meningkatkan kualifikasi dan keterampilan pekerja.

Sementara pada pilar governance, upaya dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan dan tata kelola mencakup peningkatan prinsip untuk memastikan semua proses berjalan sesuai standar.

“Melalui peningkatan keterampilan SDM, kita bukan hanya akan mengukuhkan fondasi yang kuat bagi kemajuan industri di Indonesia, bersama-sama kita menciptakan sebuah ekosistem yang memungkinkan para pekerja untuk berkembang dan berkontribusi secara maksimal dalam mewujudkan visi industri yang berkelanjutan dan inklusif untuk masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara kita," tutup Bob Azam.