Liputan6.com, Jakarta - Subaru memutuskan akan menyuntik mati Subaru Legacy yang dirancang khusus untuk pasar Amerika Serikat (AS) setelah model 2025 yang meluncur pada kuartal ini di negara tersebut. Namun berdasarkan performa penjualan, nyatanya BRZ memiliki volume yang jauh lebih memprihatinkan.
Harga terjangkau untuk mendapatkan performa mobil sport Subaru BRZ ternyata tak menolong untuk menghasilkan angka penjualan yang kuat sepanjang tahun ini. April adalah bulan yang brutal bagi mobil bertenaga flat-four ini, menandai volume penjualan terendah dan kinerja terburuk pada 2024 sejauh ini.
Pada rilis laporan penjualan yang baru saja diunggah Subaru Amerika, BRZ terpantau hanya sanggup mencatatkan 178 unit penjualan, turun 64,9 persen dibanding April tahun lalu dengan angka 507 unit.
Advertisement
Sementara Subaru Legacy yang akan segera uzur masih mencatatkan 1.685 unit penjualan, walau itu merupakan volume penjualan terkecil setelah BRZ dan Solterra. Jumlah itu menandai penurunan sebesar 19,5 persen dibanding April lalu.
Kiprah BRZ di Eropa bahkan lebih mengenaskan. Modelnya akan berhenti dijual pada tahun ini setelah penjualan yang buruk dan hambatan dari regulasi GSR2, peraturan standar keselamatan kendaraan ketat Eropa yang mengharuskan kendaraan dilengkapi 20 teknologi keamanan.
Di Indonesia, walau secara jumlah tak begitu mengesankan, modelnya berdiri di posisi kedua terlaris dari keseluruhan model Subaru pada penjualan 2023, dengan total penjualan borongan 169 unit sepanjang tahun lalu. Volume ini hanya terkalahkan oleh Subaru Crosstrek.
Sementara pada kuartal pertama 2024 di Indonesia, BRZ mencatatkan 26 unit penjualan. Belum ada rilis terbaru untuk bulan April, namun Maret lalu hanya ada 6 unit penjualan.
Berbeda nasib, model saudaranya dari Toyota, GR 86, berhasil mempertahankan penjualan stabil di pasar AS selama kuartal pertama tahun 2024, dengan total 2.041 unit terjual dibanding 2.038 pada periode yang sama tahun 2023. Sementara Toyota AS belum merilis pantauan penjualan bulan April.
Penjualan Keseluruhan Subaru Masih Positif
Kembali ke penjualan Subaru di Amerika Serikat, penurunan pada BRZ tidak serta merta membuat merek mengalami penurunan penjualan. Secara keseluruhan, penjualan Subaru justru naik 9,5 persen dibanding bulan April lalu. Begitu pula kenaikan 7,4 persen penjualan kumulatif selama empat bulan pertama tahun ini.
Prestasi ini didorong oleh kinerja kuat dari Crosstrek dan Forester, yang pengirimannya masing-masing naik 17,6 persen dan 85 persen.
Sepanjang tahun ini, Forester adalah model dengan pertumbuhan tercepat dengan 65,8 persen, dan penjualan terkuat ketiga dengan membukukan 40.059 penjualan. Berada di atasnya ada Outback dengan 48.344 unit terjual, dan Crosstrek 51.872.
"Seiring dengan model-model baru yang sampai ke pengecer kami, kami yakin bahwa pelanggan akan dapat menemukan kendaraan Subaru seperti Forester," kata Troy Poston, Senior Vice President of Sales Subaru Amerika.
"Pembeli mobil melihat jajaran model Subaru yang terus berkembang menjadi salah satu yang terkuat dalam sejarah kami, dan kami berharap dapat menawarkan kepada mereka nilai, keandalan, dan umur panjang yang membuat merek kami terkenal," tandasnya.
Advertisement