Liputan6.com, Jakarta - Kantor Investigasi Cacat Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika (NHTSA), mengabarkan kepada Ford bahwa mereka telah "mengidentifikasi masalah keselamatan yang signifikan" pada 2 model kendaraannya. Ford pun perlu menarik kembali untuk perbaikan atau recall Ford Escape produksi 2022 dan Ford Bronco Sport 2022-2023.
CarsCoops melaporkan, injektor bahan bakar yang ada di dua model tersebut mengalami kerusakan dan menyebabkan bahan bakar atau uap bahan bakar menumpuk di dekat sumber api.
Jika tidak ditangani dengan serius dan secara cepat, injektor bahan bakar yang retak itu memungkinkan bahan bakar akan bocor dengan kecepatan tinggi (19L/jam) ke kepala silinder, yang dapat keluar melalui lubang pembuangan dan turun ke permukaan panas di knalpot/ sistem turbo.
Advertisement
Meski dihadapi dengan tingkat bahaya yang tinggi untuk para penggunanya, Ford nampaknya masih ingin mencari solusi ketimbang harus recall untuk mengganti komponen yang sudah tidak layak pakai tersebut.
Secara khusus, solusi tersebut memerlukan perangkat lunak kontrol mesin yang diperbarui yang akan mendeteksi penurunan tekanan rel bahan bakar yang menandakan adanya kebocoran.
Sehingga, nantinya akan muncul sebuah pesan yang akan ditampilkan di kluster instrumen. Sementara kendaraan juga akan meminta strategi untuk menonaktifkan pompa bahan bakar bertekanan tinggi, menurunkan keluaran tenaga mesin, dan mengurangi suhu dari kemungkinan sumber pengapian di kompartemen mesin.
Selain itu, Ford juga akan menambahkan pipa pembuangan yang akan dipasang untuk mengarahkan bahan bakar menjauh dari permukaan panas dan menuju ke tanah.
Peluang Ford Territory Masuk Pasar Indonesia
RMA Group Indonesia sebagai agen pemegang merek (APM) Ford di Tanah Air berencana mengikuti gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 yang berlangsung 18 Juli mendatang. Selain menyiapkan Ford Everest dan Ranger untuk dipamerkan, ada model lain yang siap dikenalkan. Dia adalah Ford Territory.
"Ada kemungkinan kami tampilkan dulu. Tapi kami belum bisa pastikan apakah dijualnya tahun ini atau tahun depan karena masih dalam proses study bersama pihak prinsipal," terang Aviandra Pradipta, Strategic Planning and Product Management at RMA Group Indonesia Limited, saat ditemui beberapa waktu lalu.
Pria yang karib disapa Dipta itu menegaskan, ketertarikan RMA Indonesia untuk menghadirkan Ford Territory lantaran tren SUV yang terus berkembang di pasar otomotif nasional.
"Pasar SUV saat ini lagi meningkat dan sub-segmennya juga banyak sehingga kami melihat ada peluang di sana apalagi sekarang ini medium SUV sudah mulai banyak pemainnya, dari China juga mulai masuk jadi kami rasa akan ada perkembangan dan peningkatan volume pasar di situ," kata fans Arsenal tersebut.
Terkait spesifikasi teknis, Dipta belum dapat memaparkannya lebih lanjut. Namun yang pasti, pihaknya akan mempertimbangkan segala aspek jika nanti Territory benar-benar dipasarkan di dalam negeri.
"Ford Territory ini punya dua pilihan mesin (bensin) yakni 1.5 liter turbo dan 1.8 liter, pastinya kami akan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar," ujarnya.
Advertisement
Pertimbangkan Kondisi Pasar
Terkait varian, dirinya menyakini menghadirkan Territory dengan beberapa pilihan tentunya akan menguntungkan konsumen karena dapat memilih tipe yang sesuai dengan kebutuhannya.
"Kalau yang sudah-sudah (seperti Everest ataupun Ranger) ada dua varian , tentunya semakin banyak varian semakin banyak pilihan juga bagi konsumen. Jadi kemungkinan dua varian.
"Yang pasti medium SUV ini menawarkan sesuatu yang berbeda dari kompetitor dengan tampilan dan desain interior yang lebih futuristik, teknologi yang lebih advanced," sahutnya lagi.
Soal harga maupun fitur-fitur yang ditawarkan, Dipta menyebut hal itu masih dalam tahap studi. Pihaknya akan memberikan yang terbaik demi kepuasan pelanggan.
"Pasti kami studi dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan juga kompetitor," pungkasnya.
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Advertisement