Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bertemu dengan CEO Hyundai Motor Group, Euisun Chung, di Korea Selatan. Dalam kesempatan tersebut, ia mengapresiasi upaya jenama asal Negeri Ginseng ini dalam upaya terlibat aktif dalam berbagai proyek hidrogen secara global, dimulai dari Indonesia dengan Waste-to-Hydrogen, hingga pemanfaatan limbah masyarakat lokal.
Lebih jauh, Airlangga juga berbicara terkait investasi Korea Selatan di Indonesia, antara pengembangan pabrik mobil Hyundai, pembangunan pabrik petrokimia oleh Lotte Chemical, dan komitmen pembangunan klaster industri baja berkapasitas 10 juta ton pada 2025.
"Saya apresiasi upaya Hyundai yang secara aktif mengimplementasikan solusi jaringan HTWO (H2). Hal ini tidak hanya akan menguntungkan Indonesia, tetapi juga akan menguntungkan pasar ASEAN dalam jangka panjang, karena hidrogen dapat berperan penting dalam mendorong gerakan netralitas karbon dan pembangunan ekonomi," jelas Menko Airlangga, dalam keterangan resmi, Rabu (22/5/2024).
Advertisement
Untuk mendorong pengembangan proyek hidrogen Hyundai tersebut rencananya akan menggandeng BUMN yakni Pertamina. Pemerintah Indonesia saat ini juga sedang mengakselerasi pengembangan kendaraan listrik (EV) di Indonesia melalui penyusunan peta jalan, pemberian berbagai insentif, dan pengembangan ekosistem di Indonesia.
"Hyundai juga merupakan salah satu produsen mobil listrik yang mumpuni, sehingga kami mendorong Hyundai memberikan peningkatan kapasitas bagi UMKM atau supplier lokal, atau engineer Indonesia untuk menguasai urusan EV, tidak hanya mobil, tapi mesin, serta turunannya seperti stasiun pengisian daya dan supaya Hyundai dapat lebih melibatkan pemasok lokal di daerah sekitar pabriknya," kata Menko Airlangga.
Selain mempercepat pengembangan EV, Pemerintah Indonesia juga mendorong percepatan transisi energi dari fosil ke energi ramah lingkungan seperti energi surya dan panas bumi, pengembangan teknologi rendah karbon dan efisiensi energi, serta pengembangan alternatif lain sumber energi, seperti pengembangan hidrogen untuk kendaraan.
Â
Mobil Hidrogen Hyundai Nexo Unjuk Gigi di PEVS 2024
Hyundai Nexo, Fuel Cell Vehicle (FCV) alias kendaraan hidrogen yang pertama kali melakukan debut global pada tahun 2018 silam, nampang di gelaran pameran kendaraan listrik Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 lewat booth milik PLN.
Crossover Nexo besutan jenama asal Korea Selatan tersebut merupakan kendaraan yang digerakkan motor listrik bertenaga 161 tenaga kuda (163 PS) dan torsi puncak 400 Nm, menurut data website resminya. Motor listrik tersebut sanggup membawa mobil berakselerasi dari 0-100 km/jam dengan waktu 9,2 detik, dan mampu dikebut mencapai kecepatan maksimum 179km/jam.
 Alih-alih dibekali paket baterai untuk menyokong motor listriknya, daya listrik berupa aliran elektron dihasilkan dari reaksi kimia antara hidrogen terkompresi dan oksigen.
Nexo mengonsumsi hidrogen melalui 3 tangki dengan kapasitas total 156 liter yang cukup membawanya sejauh 611 km tanpa mengotori udara. Pasalnya, emisi yang dihasilkan hanyalah berupa air, yang secara tidak langsung justru dapat meningkatnya kebersihan udara.
Secara telanjang mata, mobil ini memiliki Cascading Grille khas Hyundai yang didesain ulang untuk disandingkan dengan fog lamp berbentuk segitiga di sampingnya. Sementara di atasnya terpasang bilah lampu daytime LED yang melengkung memanjang secara diagonal di kedua sisi saling terkoneksi satu sama lain dengan LED Horizon Position Light membentang di sekujur fasia.
Â
Advertisement
Harga Hyundai Nexo
Bodinya ramping dengan memaksimalkan kemampuan aerodinamis pada air curtain intakes di atas roda depan dan di pilar-D, spoiler memanjang di belakang, hingga gagang pintu datar otomatis. Pelek 17 inci dan 19 incinya juga mendukung aerodinamis sekaligus manajemen suhu rem.
Kabinnya dibalut bio-material ramah lingkungan dengan sentuhan canggih yang diterima di konsol tengahnya yang mencolok dengan rentetan tombol yang mengakomodir fungsi transmisi otomatis untuk beralih antara berkendara, netral, mundur, dan parkir. Kecanggihan berlanjut ke kluster informasi dari layar LCD 7 inci yang terhubung harmonis dengan layar infotainment 12,3 inci.
Mobil hidrogen ini menawarkan dua level varian trim, yakni Modern dan Premium yang dimulai dengan banderolan 33,9 juta won atau setara Rp 399,5 juta.
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Advertisement