Liputan6.com, Jakarta - Buntut kasus patahnya sumbu roda belakang (rear axle) Omoda 5 di Malaysia, Chery Indonesia bertindak cepat dengan menggelar recall atau penarikan kembali untuk perbaikan terhadap 450 Omoda 5 yang ada di Indonesia.
Sejauh ini belum ada kasus serupa yang terjadi di Indonesia. Keluhan terhadap komponen yang terindikasipun belum ada.
Baca Juga
Meski demikian langkah recall tetap diambil sesuai menyusul hasil investigasi oleh CSI dari Chery Internasional. Meneliti secara detail vendor komponen selongsong sumbu roda belakang yang terpengaruh oleh pembaruan fasilitas produksi.
Advertisement
"Hasil investigasi tersebut, kejadian ini sangat jarang terjadi. Namun, demi alasan keselamatan kami berhasil mengidentifikasi 420 unit Omoda 5 1.5T (Z dan RZ) yang berpotensi terdampak di Indonesia. Sebagai langkah antisipasi, kami memutuskan untuk menghubungi konsumen yang berpotensi terdampak untuk melakukan pemeriksaan di di diler Chery terdekat,” tulis Chery Indonesia dalam keterangan resmi.
Aktivitas pemanggilan pemilik Omoda 5 juga dilakukan di wilayah Semarang, Jawa Tengah, di sini terdapat 4 unit yang terindikasi mengalami malfungsi dan seluruhnya sudah melakukan pengecekan secara intensif oleh pihak diler. Hal ini diungkapkan oleh Basuki Wibowo selaku Branch Manager diler Chery Semarang.
"Ada, indikasinya ada 4 unit dan kita sudah cover semua. Iya ini potensi (kerusakan) atau suspek, kita sudah hampiri, panggil, itu sudah beres semua. Hasilnya tidak kita lakukan penggantian komponen, hanya cek saja dan kita simpulkan tidak kenapa-kenapa," katanya kepada OTO.com di Semarang, Selasa (28/5/2024).
Dia melanjutkan, aktivitas recall dari CSI terhadap Omoda 5 berdampak pada sisi penjualan dilernya, meskipun penurunannya belum masif. Namun dari keterangan Basuki ada 2 konsumen yang mengambil keputusan untuk batal membeli Omoda 5.
"Apakah ada efeknya untuk penjualan? Saya jawab ada. Ada yang batal 2 gara-gara itu (recall), tambahnya.
Kendati demikian, keputusan CSI mengambil langkah recall sebelum terjadinya kasus patah seperti di Malaysia diapresiasi oleh Basuki. Menurutnya program ini adalah bukti dan tanggung jawab dari perusahaan kepada konsumen.
"Langkah ini bagus, kita menganggap ini bukan aib tapi ini sesuatu pembelajaran ke depan dan juga tanggung jawab kita. Recall untuk otomotif menurut saya hal yang wajar dan umum," bebernya.
Sudah 80 Persen
Dihubungi terpisah, Head of Marketing PT CSI, M. Ilham Pratama menjelaskan dari 420 unit Omoda 5 yang dipanggil recall sudah 80 persen melakukan pengecekan ke diler. Targetnya pada Mei ini aktivitas seluruh recall dari Omoda 5 sudah selesai.
"Pada akhir pekan kemarin dari 420 unit itu sudah ada 80 persen yang kita lakukan pengecekan. Sejauh ini tidak ada temuan (kerusakan)." kata Ilham kepada OTO.com.
Pihak CSI juga memastikan bila pengecekan komponen sumbu roda belakang akan dilakukan secara teliti dan intensif.
Jika nantinya ditemukan ada potensi malfungsi maka penggantian komponen akan segera dilakukan tanpa dibebankan biaya alias gratis.
"Konsumen merespons dengan sangat baik, artinya mereka merasa bahwa kendaraan mereka terkonfirmasi dan ada pemberitahuan secara resmi. Setelah kita hubungi dan undang, konsumen menyambut positif," imbuhnya.
Sumber: Oto.com
Advertisement