Liputan6.com, Jakarta - Setelah bertahun-tahun bergerak di pasar kelas atas, Jeep kini berada di persimpangan jalan yang tidak nyaman, karena penjualan di Amerika Serikat anjlok dari 973.227 unit pada 2018 menjadi hanya 641.166 unit pada tahun lalu.
Penurunan penjualan tersebut, mungkin disebabkan oleh kurangnya harga kendaraan yang terjangkau. Namun, Jeep telah berupaya untuk mengatasi masalah tersebut.
Baca Juga
Disitat dari Carscoops, CEO Stellantis, Carlos Tavares mengatakan, Jeep EV seharga US$ 25 ribu yang akan ditawarkan di Amerika Serikat, dan segera menyusul untuk diluncurkan.
Advertisement
Tavares tidak banyak bicara tentang model tersebut, namun CNBC melaporkan model tersebut dirancang untuk meniru kesuksesan Citroen e-C3. Model sub-kompak tersebut dibanderol $US 25.165 di Prancis, dan dilengkapi motor listrik 111 hp serta baterai 44 kWh yang menghasilkan jangkauan WLTP 320 km.
Berbicara pada konferensi investor, Tavares berbicara tentang keterjangkauan dan berkata, “Jika Anda bertanya kepada saya apa itu BEV yang terjangkau, saya akan menjawab €20,000 di Eropa dan $25,000 di AS. Jadi tugas kami adalah menghadirkan BEV yang aman, bersih, dan terjangkau ke pasar. Amerika, $25.000. Kita akan melakukannya," tegasnya.
Belum diketahui pasti, kapan mobil listrik harga terjangkau ini akan hadir. Namun, Jeep bersiap untuk memperkenalkan Wagoneer S.
Rencananya akan diikuti oleh Recon, akhir tahun ini yang akan menawarkan pintu yang dapat dilepas, dan powertop sekali sentuh, serta kemampuan performa yang benar-benar unggul di kelasnya.
Jeep Avenger Listrik Kini Hadir dengan Pilihan Mesin Mild Hybrid 4x4
Lebih dari setahun berlalu setelah debut, Jeep memperluas jajaran Avenger dengan penambahan varian andalan 4xe. Artinya SUV tersebut kini dipersenjatai mesih hybrid yang akan menggerakkan seluruh rodanya.
Jeep Avenger adalah garapan mobil listrik perdana Jeep yang juga menyertakan opsi e-Hybrid dan konvensional.
"Avenger adalah salah satu kisah sukses Jeep terbesar di Eropa dengan lebih dari 90.000 pesanan dari pelanggan yang hampir 30 persen di antaranya adalah kendaraan listrik," ucap Kepala Merek Jeep Eropa, Eric Laforge dalam keterangan resminya.
"Setelah kesuksesan ini, Avenger 4xe akan menjadi tolok ukur baru di segmen 'B-SUV', menawarkan desain eksklusif, performa terbaik, dan mewakili ekspresi penuh warisan Jeep pada penggerak semua roda," dirinya mengimbuhi.
Sebagai catatan, Jeep Avenger adalah Jeep ukuran kecil yang dirancang khusus untuk pasar Eropa yang hingga saat ini masih menetap di sana.
Meski 4xe merujuk pada teknologi plug-in hybrid Jeep, Avenger 4xe berbeda. Konfigurasi mesin SUV 4x4 ini menggabungkan mesin turbo 3 silinder 1,2 liter bertenaga 134 tenaga kuda dengan sistem 48 V mild-hybrid dan sepasang motor listrik yang masing-masing menghasilkan 28 tenaga kuda (21 kW).
Tenaga tersebut kemudian akan didistribusikan ke keempat rodanya lewat transmisi kopling ganda otomatis 6-percepatan yang akan menghasilkan akselerasi 0-100 km/jam dalam 9,5 detik dan kecepatan maksimum 194 km/jam di jalanan, lebih cepat dari 10 km/jam dari model e-hybrid FWD.
Fungsi berkendara empat rodanya didukung dengan sistem pintar yang terdistribusi 50:50 permanen pada kecepatan rendah. Ketika melebihi 30 km/jam (19 mph), motor listrik belakang akan ancang-ancang untuk efisiensi yang lebih besar sebelum benar-benar lepas landas pada kecepatan di atas 90 km/jam.
Advertisement