Liputan6.com, Jakarta - Raksasa otomotif asal Jepang, Toyota kembali terjerat skandal uji emisi dan keselamatan. Bahkan, tidak hanya Toyota, kasus ini juga melibatkan banyak pabrikan, seperti Honda, Mazda, Suzuki, hingga Yamaha.
Akibat kasus tersebut, Toyota Motor Corporation (TMC) menghentikan sementara pengiriman dan juga penjualan tiga model yang diproduksi di Jepang, yaitu Corola Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross.
Baca Juga
"Pada bulan Januari tahun ini, kami mengumumkan Visi Grup Toyota Menciptakan jalan ke depan, bersama-sama. Kami akan terus berupaya menciptakan mobil yang lebih baik lagi,” tulis laman resmi TMC, disitat Selasa (4/6/2024).
Advertisement
"Sekali lagi, kami menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada pelanggan dan pemangku kepentingan kami,” tambah pernyataan Toyota.
Dengan keterangan yang sudah diberikan Toyota, pihak jenama asal Negeri Matahari Terbit ini meyakinkan jika pihaknya akan terus memberikan penjelasan rinci kepada pihak berwenang dan mempercepat tindakan yang tepat, termasuk melakukan pengujian di hadapan saksi.
Sebelumnya, disebutkan juga bahwa dari penyelidikan internal Toyota, terungkap adanya gangguan pada uji tabrak untuk model yang tak lagi diproduksi, yakni Toyota Crown, Isis, Sienta, dan Lexus RX.
Terlepas dari masalah ini, Toyota mengatakan bahwa verifikasi internal telah memastikan kepatuhan terhadap semua peraturan keselamatan untuk kendaraan yang terkena dampak, sehingga tidak diperlukan tindakan lebih lanjut dari pemilik.
Mazda MX-5 RF dan Mazda2 Hatchback Ikut Terlibat Skandal
Sementara itu, skandal yang terjadi pada Mazda diakui sebagai manipulasi perangkat lunak kontrol mesin pada model MX-5 RF dan hatchback Mazda2 yang dipasarkan saat ini untuk memalsukan keluaran daya pada saat pengujian.
Skandal ini kini menyebabkan dua model tersebut ditarik dari peredaran di pasar Jepang.
Perusahaan juga menerapkan modifikasi kendaraan uji Mazda6 dan Axela yang berbeda dari unit produksi saat melakukan uji tabrak. Meski begitu, kini modelnya telah berhenti produksi.
Mazda mengatakan telah menangguhkan dua model yang terkena dampak dan masih dalam produksi tersebut. Produsen mobil tersebut mengatakan pelanggaran tersebut berdampak pada 10.760 unit MX-5 RF dan 41.361 unit Mazda2.
Kendati demikian, Mazda mengatakan masalah tersebut terkait dengan perangkat lunak kontrol mesin, dan tidak mempengaruhi keselamatan pengendara.
Advertisement