Sukses

Chery Indonesia Targetkan Recall Omoda 5 Selesai Bulan Ini

PT Chery Sales Indonesia (CSI) melakukan penarikan kembali untuk diperbaiki alias recall untuk Omoda 5

Liputan6.com, Jakarta - PT Chery Sales Indonesia (CSI) melakukan penarikan kembali untuk diperbaiki alias recall untuk Omoda 5. Kampanye penarikan ini, setelah jenama asal Cina tersebut menerima hasil investigasi dari Chery Internasional terkait kasus as roda patah di Malaysia.

Kampanye perbaikan ini, melibatkan sebanyak 420 unit Chery Omoda 5 1.5T (Z dan RZ) yang berpotensi terdampak masalah terkait vendor komponen selongsong sumbu roda belakang (rear axle) dari pembaharuan fasilitas manufaktur di waktu tertentu.

Dijelaskan Rifkie Setiawan, Head of Brand PT CSI mengatakan, proses recall Chery Omoda 5 ini sudah selesai sekitar 90 persen, dan ditargetkan bisa selesai pada Juni 2024.

"Kita tergetkan sampai pertengahan Juni selesai. Tapi, balik lagi itu tergantung konsumen," jelas Rifkie, saat ditemui di bilangan Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, selama dilakukan pemeriksaan terkait Chery Omoda 5 ini, memang tidak ditemukan adanya indikasi masalah serius terkait potensi patah as roda belakang seperti di Negeri Jiran.

Namun, Rifkie sendiri mengatakan memang benar, komponen yang ada di Omoda 5 di Indonesia memiliki kesamaan dengan yang beredar di Malaysia.

Tapi, untuk kejadian di Malaysia ini, memang adanya upgrade untuk sistem welding, sehingga terjadi kesalahan.

"Kemarin kita sudah berikan pernyataan resmi setelah dicek oleh headquarter, ternyata permasalahannya ada di vendor, dan vendor itu dalam masa produksi ada upgrade untuk welding atau pengelasan. Nah di masa upgrade itu ada masalah yang agak miss di vendor," tegasnya.

2 dari 2 halaman

Bukan Indonesia, Chery Pilih Thailand untuk Produksi Mobil Listrik Jaecoo

Chery tengah berencana untuk mendirikan pabrik kendaraan listrik baru di Rayong, Thailand untuk dua merek, Omoda dan Jaecoo. Produksinya sendiri, akan dimulai pada 2025, dan pabrik tersebut awalnya hanya akan merakit untuk pasar domestik dan Asia Tenggara saja.

Disitat Bangkok Post, pabrikan asal China tersebut berencana menjadikan Rayong sebagai basis produksi untuk ekspor global, memasok untuk Oseania dan Timur Tengah.

"Kami berencana membagi manufaktur kami menjadi dua tahap. pada tahap pertama, yang dimulai pada 2025, kapasitas produksi tahunan mencapai 50 ribu unit. Jumlahnya akan meningkat menjadi 80 ribu unit per tahun pada 2028," jelas Qi Jie, Wakil Direktur Pelaksana Asia Selatan Chery International.

"BEV kami akan menghasilkan 70 persen dari total produksi mobil, dan 30 persen sisanya termasuk dalam kategori PHEV," tambah Qi, dan mengatakan bahwa Thailand memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri kendaraan listrik, dengan dukungan skema EV3.5 yang dicanangkan pemerintah.