Liputan6.com, Jakarta - Sehari setelah kantor pusat Toyota di Jepang diperiksa pihak pemerintahan, giliran markas Yamaha juga digeledah terkait kasus skandal uji sertifikasi kendaraan yang tidak tepat.
Disitat dari Kyodo, Yamaha sebelumnya memang mengungkapkan telah melakukan uji kebisingan di sepeda motornya dalam kondisi yang tidak tepat, dan melaporkan pemalsuan data dalam pengujian lainnya. Hal tersebut, yang membuat Pemerintah Jepang menginstruksikan penghentian pengiriman salah satu modelnya, YZF-R1.
Sementara itu, kasus ini sendiri memang menyeret beberapa produsen lainnya, seperti Toyota, Honda, Mazda dan Suzuki.
Advertisement
Bahkan, semuanya telah mengakui pelanggaran yang serupa, dan secara signifikan merusak reputasi kualitas mobil dan sepeda motor asal Jepang.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang menyatakan akan memutuskan apakah penarikan kembali diperlukan setelah memeriksa apakah kendaraan dari perusahaan-perusahaan tersebut memenuhi standar keselamatan dan lingkungan.
Kementerian berencana menyelidiki tiga perusahaan lainnya dalam waktu dekat.
Ini Toyota Yaris Cross Jepang yang Terlibat Skandal, Beda dengan di Indonesia
Kementerian Transportasi Jepang mengungkap adanya dugaan skandal penipuan data uji emisi dan keselamatan yang melibatkan sejumlah pabrikan otomotif. Yakni Toyota, Honda, Mazda, Suzuki, hingga Yamaha.
"Sangat disesalkan bahwa tindakan penipuan baru telah terungkap, karena tindakan penipuan dalam aplikasi penunjukan tipe merusak kepercayaan pengguna dan mengguncang fondasi sistem sertifikasi mobil," kata kementerian tersebut, Senin 3Â Juni 2024.
Toyota, jenama mobil terbesar di Jepang telah mengakui mengirimkan data palsu dalam uji keselamatan pejalan kaki dan penumpang untuk Corolla Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross, yang semuanya saat ini sedang dalam tahap produksi. Selain itu, penyelidikan internal mereka mengungkapkan adanya gangguan pada uji tabrak untuk model yang tak lagi diproduksi, yakni Toyota Crown, Isis, Sienta, dan Lexus RX.
Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto menyatakan, skandal yang terjadi di Jepang itu tidak ada kaitannya dengan model-model Toyota yang diproduksi dan dijual di Indonesia. Dari model yang disebut, ada 3 yang namanya beredar di Indonesia.
"Pertama Crown 2014, tapi ini tidak ada kaitannya dengan yang di kita. Kemudian Sienta 2015 itu juga tidak ada kaitannya karena kita baru produksi 2016," kata Henry saat berbincang di Jakarta, Kamis (6/6/2024).
Advertisement