Liputan6.com, Jakarta - Toyota Motor telah melaporkan hasil investigasi terbaru dari kasus sertifikasi uji emisi yang terungkap pada Juni 2024 lalu. Raksasa otomotif asal Jepang ini mengatakan pihaknya tidak lagi menemukan kasus pelanggaran baru untuk berbagai model kendaraan mereka.
Mengutip laporan Reuters, Minggu (7/7/2024), produsen mobil terlaris di dunia ini telah melaporkan temuannya kepada Kementerian Transportasi Jepang. Data terbaru tersebut didapatkan setelah Toyota menyelesaikan penyelidikannya terhadap proses sertifikasi uji emisi, untuk semua model yang diproduksi di Negeri Sakura selama 10 tahun terakhir.
Baca Juga
Pada awal Juni lalu, Toyota dan empat produsen kendaraan lain, yakni Honda, Mazda, Suzuki, hingga Yamaha, mengakui telah menyerahkan data yang dimanipulasi ketika mengajukan sertifikasi uji emisi kendaraan.Â
Advertisement
Selanjutnya Toyota melakukan penyelidikan, setelah Kementerian Perhubungan Jepang memerintahkan dilakukannya pemeriksaan praktik sertifikasi di seluruh industri. Hal tersebut menyusul skandal uji keselamatan di unit mobil kompak milik Toyota, yaitu Daihatsu pada akhir 2023.
Toyota juga mengatakan, pada Jumat (5/7/2024), pihaknya akan berkomitmen untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan pedoman dari Kementerian Transportasi Jepang.
Jenama asal Negeri Sakura ini baru menyelesaikan penyelidikannya saat ini, karena pada awalnya perusahaan membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelidiki masalah terkait emisi kendaraan dan efisiensi bahan bakar selama sertifikasi.
Akibat skandal Daihatsu ini, dukungan pemegang saham untuk Ketua Toyota, Akio Toyoda, juga turun hingga ke rekor terendah, sebesar 72 persen pada rapat umum tahunan perusahaan.
Hal ini terjadi karena dua penasihat proxy merekomendasikan suara menentang pemilihan ulang Toyoda, karena masalah tata kelola perusahaan.
Ini Toyota Yaris Cross Jepang yang Terlibat Skandal, Beda dengan di Indonesia
Sebelumnya, Kementerian Transportasi Jepang mengungkap adanya dugaan skandal penipuan data uji emisi dan keselamatan yang melibatkan sejumlah pabrikan otomotif. Yakni Toyota, Honda, Mazda, Suzuki, hingga Yamaha.
"Sangat disesalkan bahwa tindakan penipuan baru telah terungkap, karena tindakan penipuan dalam aplikasi penunjukan tipe merusak kepercayaan pengguna dan mengguncang fondasi sistem sertifikasi mobil," kata kementerian tersebut, Senin 3Â Juni 2024.
Toyota, jenama mobil terbesar di Jepang telah mengakui mengirimkan data palsu dalam uji keselamatan pejalan kaki dan penumpang untuk Corolla Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross, yang semuanya saat ini sedang dalam tahap produksi. Selain itu, penyelidikan internal mereka mengungkapkan adanya gangguan pada uji tabrak untuk model yang tak lagi diproduksi, yakni Toyota Crown, Isis, Sienta, dan Lexus RX.
Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto menyatakan, skandal yang terjadi di Jepang itu tidak ada kaitannya dengan model-model Toyota yang diproduksi dan dijual di Indonesia. Dari model yang disebut, ada 3 yang namanya beredar di Indonesia.
"Pertama Crown 2014, tapi ini tidak ada kaitannya dengan yang di kita. Kemudian Sienta 2015 itu juga tidak ada kaitannya karena kita baru produksi 2016," kata Henry saat berbincang di Jakarta, Kamis (6/6/2024).
Advertisement
Sekilas Toyota Yaris Cross di Jepang
Yang terakhir, sambungnya, adalah Toyota Yaris Cross. "Namanya terkait tapi produknya tidak ada kaitannya, karena memang produk yang diproduksi dan dijual di Jepang itu berbeda dengan yang kita produksi dan jual di sini ya," tegasnya.
"Jadi platformnya berbeda, kemudian juga mesinnya berbeda, jadi itu memang dua produk yang berbeda."
Toyota Yaris Cross di Jepang mengadopsi platform TNGA (GA-B). Model ini menampilkan proporsi yang ramping, seimbang, dan halus yang mengekspresikan kekokohan dan kehadiran unik sebuah SUV. Meski tergolong SUV kompak, Yaris Cross Jepang menawarkan kemudahan penggunaan dan ruang bagasi tanpa kompromi yang mendukung gaya hidup aktif pengemudi dan penumpangnya.
Sistem 4WD (penggerak empat roda) memberikan performa berkendara yang mulus untuk berbagai aktivitas mulai dari berkendara di perkotaan hingga aktivitas rekreasi.
Model bertenaga bensin ini dilengkapi dengan fungsi yang menawarkan performa berkendara SUV memuaskan, termasuk 'Multi-terrain Select' yang memungkinkan pengemudi memilih di antara tiga mode untuk menyesuaikan dengan kondisi permukaan jalan.
Toyota juga menawarkan model HEV yang menampilkan E-Four (sistem 4WD listrik) untuk pertama kalinya pada mobil kompak. Selain itu, varian hybrid mencapai penghematan bahan bakar kelas dunia dan tingkat tertinggi di kelasnya (2WD, 30,8 km/LÂ *1Â dalam mode WLTC) yang melampaui performa khas sebuah SUV.