Liputan6.com, Tangerang - GAC Aion, jenama China yang baru saja melakukan penetrasi ke pasar Indonesia, langsung menggebrak Gaikindo International Auto Show (GIIAS) 2024 dengan menampilkan supercar listrik bernama GAC Aion Hyptec SSR yang cantik dengan butterfly door di Hall 3B ICE BSD, Tangerang.
Tak hanya Aion, MG juga turut membawa supercar listrik dengan model pintu butterfly di Hall 9A, yakni MG Cyberster.
Untuk diketahui, Hyptec SSR masih menunda penjualannya di GIIAS, sementara Cyberster sudah dilepas dengan harga Rp 1,68 miliar.
Advertisement
Mari lebih dahulu menilik Hyptec SSR, yang dikenal sebagai Hyper SSR di China sebelum berubah nama di Indonesia.
Mobil ini dirancang untuk menjadi hypercar listrik dengan performa galak. Dipasangkan motor listrik di setiap as rodanya, sepasang penggerak itu mampu 'memuntahkan' gabungan output 1.224 tenaga kuda dan torsi 1.230 Nm.
Motor-motor itu mendapat arus dari baterai ternary NMC berkapasitas 74,69 kWh yang mampu membawanya hingga jarak tempuh 506 km menurut siklus CLTC (China Light Duty Vehicle Test Cycle).
Di China, varian teratas 'Ultimate Track Version' dapat melesat dari 0 hingga 100 km/jam dalam waktu 1,9 detik, sementara kecepatan maksimalnya dibatasi di 250 km/jam
Performa ini didukung penggunaan material serat karbon untuk mengurangi bobot, desain aerodinamis, intake udara besar di bagian depan, dan spoiler aktif di bagian belakang yang menghasilkan downforce sebesar 100 kg.
Dari sisi desain, Hyptec SSR tampil eksotis dengan lampu depan berbentuk L yang panjang, lampu belakang tipis yang memanjang secara horisontal, dan pintu butterfly yang dapat diangkat seperti McLaren.
Soal dimensi, Hyptec SSR memiliki panjang 4.556 mm, lebar 1.988 mm, dan tinggi 1.230 mm, dengan wheelbase 2650 mm. Profil rodanya adalah 245/35 di depan dan 305/30 di belakang untuk melapisi pelek 20 inci.
Interior GAC Aion Hyptec SSR Futuristik dan Ramah Lingkungan
Di bagian interiornya yang hanya memuat dua penumpang, lapisan kulitnya terbuat dari material sintetis ramah lingkungan yang tak mengandung produk hewani.
Pengemudi akan menghadap setir berbentuk segi enam dan panel instrumen digital 8,8 inci di depannya. Sementara konsol tengah yang berdesain futuristis dipasangkan dengan layar infotainment besar seukuran 14,6 inci di atasnya.
Model ini belum dilepas bebas di pasar Indonesia. Namun di China, harganya di banderol 1,28 juta yuan (sekitar Rp 2,89 miliar) hingga 1,68 juta yuan (sekitar Rp 3,8 miliar), jauh lebih mahal ketimbang Cyberster milik MG.
Setelah dikenakan pajak, kemungkinan akan menggandakan harganya hampir dua kali lipat.
Advertisement
MG Cyberster
Sementara itu, Cyberster yang lebih murah tak seekstrem Hyptec SSR. Namun begitu, mobil ini tetap cantik dengan pintu guntingnya yang dapat diangkat otomatis. Selain itu, atap dengan lapisan soft-top dapat ditarik secara elektrik untuk membuatnya menjadi cabriolet.
Walau begitu, di rentang harga yang lebih murah, Cyberster tetap menawarkan output tinggi, yakni 528,6 tenaga kuda (536 Ps) dan torsi maksimum 725 Nm dari dua motor listrik yang menggerakkan seluruh rodanya.
Bahkan, sasisnya disebut mengadopsi setelan engineering F1 Schumacher, untuk meningkatkan aerodinamika dan kinerja.
Kemampuan akselerasi dari 0-100 km/jam dapat dilibas dalam waktu 3,2 detik. Sementara kecepatan maksimumnya cukup menjanjikan dengan 200 km/jam.
Begitu pula jarak tempuh yang ditawarkan dari baterai ternary ultra-thin berkapasitas 77 kWh yang dapat menjangkau 580 km dalam siklus CLTC, lebih jauh dari yang dijanjikan Hyptec SSR.
Dari sisi desain, Cyberster lebih halus ketimbang Hyptec SSR yang tajam dan tegas. Yang paling mencolok adalah lampu belakang berbentuk panah di buritannya--seakan mencuri mata pengemudi di belakangnya untuk tak berpaling menatap.
Kecanggihan dari China di Interior MG Cyberster
Meski MG merupakan warisan merek dari Inggris, namun interiornya tampak seperti mobil China. Karena memang hampir selama tiga dekade, MG telah berpindah tangan ke perusahaan China, SAIC Motor.
Akuisisi ini melahirkan banyak kecanggihan yang tersemat di kabin seperti panel triple screen yang panjang bak set-up PC gaming yang mencakup satu layar 10,25 inci untuk instrumen panel virtual, serta dua layar sentuh 7 inci untuk menampilkan informasi dan kontrol intuitif.
Kokpit mobil ini benar-benar dipenuhi layar, karena bahkan pada bilah kontrol di tengah konsolnya juga memanfaatkan teknologi layar sentuh.
Kemudian jok balap yang ditanamkan berbentuk Y dengan dukungan lumbar untuk memastikan kenyamanan dan keamanan selama berkendara.
Advertisement