Sukses

Tinggalkan Manchester United, Richard Arnold Kini Nakhodai Norton Motorcycles

Nama Richard Arnold di kalangan penggemar klub sepakbola Inggris tentu sudah tak asing karena dirinya menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Manchester United selama 16 tahun. Dan saat ini, ia menjadi bos baru Norton Motorcycle

Liputan6.com, Jakarta - Norton Motorcycles memiliki bos baru, yakni Richard Arnold. Nama Richard Arnold di kalangan penggemar klub sepakbola Inggris khususnya Manchester United tentu sudah tak asing karena dirinya menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) klub berjuluk Setan Merah selama 16 tahun.

Pengalaman Arnold di Manchester United sangatlah mentereng, meski performa tim tersebut kurang memuaskan di musim 2023-2024. Ia dikenal sebagai tokoh utama di balik kontrak sponsor menggiurkan untuk klub saat itu.

Torehan yang paling menonjol yaitu rekor dunia dalam kesepakatan sponsorship kit selama tujuh tahun senilai $600 juta (£470 juta) dengan General Motors/Chevrolet pada 2014 dan kesepakatan peralatan olahraga senilai $1,3 miliar (£1 miliar) dengan Adidas setahun kemudian.

Namun setelah miliarder Jim Ratcliffe membeli saham minoritas senilai $1,65 miliar (£1,3 miliar) di Manchester United, Arnold meninggalkan perannya sebagai CEO untuk mengejar “opportunity of a lifetime” dengan memimpin upaya bangkitnya Norton Motorcycles.

Saat ini dirinya fokus membangun Norton Motorcycles. Ia berharap dapat menghidupkan kembali merek ikonik tersebut dan melupakan tahun-tahun salah urus dan kerugian finansial.

Rencana terdekat yang siap dilakukan Arnold yakni meluncurkan model motor terbaru dan melebarkan pasar mereka ke penjuru dunia.

"Warisan Norton tidak dapat disangkal sangat besar dan apa yang akan kami lakukan sangat menarik," kata Arnold kepada media Inggris City AM. Seraya menambahkan "Kami akan beralih dari menjual sejumlah kecil model di satu negara menjadi menjual sejumlah besar model di seluruh dunia. Skala rencana ini luar biasa, begitu pula jumlah sumber daya yang akan kami curahkan untuk itu,” tambahnya.

Kini, bersama investasi besar TVS Motor Company senilai £200 juta, Arnold ditugaskan untuk membawa Norton kembali menjadi brand global yang disegani dan sukses secara komersial.

Bulan lalu mereka mengungkapkan rencana untuk merilis enam produk baru pada 2027. Pihaknya bakal memperluas penjualan ke sejumlah wilayah internasional, dimulai dengan Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Italia, dan India.

Kedatangan Arnold sebagai pemimpin senior di Norton menyusul perekrutan Brian Gillen, mantan Chief Technical Officer MV Agusta, sebagai Chief Technical Officer baru Norton.

Sebelumnya, Gillen berpengalaman bekerja dengan Magneti Marelli dan GasGas, serta pernah memimpin MV Agusta Reparto Corse, divisi balap pabrikan Italia tersebut.

Sosok Brian Gillen yang kini mengawasi desain dan pengembangan motor baru, serta dukungan Richard Arnold dari sisi komersial, membuat kehadiran motor-motor baru Norton ini patut dinantikan.

"Skala ambisi kami untuk Norton didukung oleh investasi besar, dengan jutaan dolar yang dialokasikan untuk meningkatkan upaya pemasaran. Tidak hanya di Inggris, tetapi juga di pasar-pasar utama di luar negeri," tambah eksekutif tersebut.

Namun lebih dari itu, Arnold melihat sepeda motor Norton bukan hanya sebagai sarana untuk berpindah dari titik A ke B, tetapi juga sebuah investasi.

“Bagi saya, hal itu menunjukkan rencana untuk sepeda motor dengan volume rendah dan harga lebih tinggi, yang akan lebih sejalan dengan masa lalu Norton."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Norton Motorcycles: Skandal dan Kebangkrutan

Pada 2020, Norton yang berkantor pusat di Solihull diselamatkan dari administrasi untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari 20 tahun, dan terus mengalami kerugian yang terus bertambah dari tahun ke tahun sejak saat itu.

Sejak 31 Maret 2024, perusahaan membukukan kerugian sebelum pajak sebesar £38,2 juta, setelah merugi sebesar £29,6 juta dalam 12 bulan sebelumnya. Padahal pendapatannya meningkat dari £370.353 menjadi £3,9 juta selama tahun tersebut.

Norton mengalami masa sulit selama hampir dua dekade, terutama karena mantan pemiliknya, Stuart Garner terlibat dalam skandal pensiun besar-besaran. Stuart melakukan korupsi sebesar £11,5 juta yang diperoleh dari dana pensiun karyawan.

Akibat dari permasalahan ini ratusan orang kehilangan tabungan hidup mereka. Stuart Garner, menerima hukuman penjara delapan bulan, ditangguhkan selama dua tahun, setelah ia mengaku bersalah atas tiga tuduhan melanggar peraturan skema pensiun.

Sejak saat itu Norton Motorcycles telah bekerja keras untuk meninggalkan kisah tersebut dan sekarang menjadi bisnis terpisah di bawah kepemilikan baru.

Pemiliknya saat ini, produsen multinasional India TVS, telah mengalokasikan £200 juta untuk membalikkan keadaan bisnisnya, dengan fokus kuat pada pengembangan produk dan upaya ekspansi internasional terbaru. 

Sumber: Oto.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini