Liputan6.com, Jakarta - BYD Tiongkok berencana untuk membeli distributor kendaraan merek Hedin Electric Mobility di Jerman. Langkah tersebut, telah disampaikan baik oleh BYD maupun Hedin, disitat dari Reuters, Senin (2/9/2024).
Langkah yang diambil BYD ini sekaligus menegaskan ambisi jenama asal Negeri Tirai Bambu ini, sebagai produsen kendaraan listrik utama di Eropa.
Baca Juga
BYD Automotive GmbH akan mengambil alih aktivitas penjualan kendaraan, suku cadang BYD di pasar Jerman, serta pengelolaan dealer di Stuttgart dan Frankfurt. Namun, kesepakatan tersebut masih menunggu persetujuan dan diharapkan akan tuntas pada kuartal keempat.
Advertisement
Sementara itu, langkah ini sendiri akan memungkinkan BYD untuk mengambil kendali lebih besar atas strateginya di Jerman, di mana penjualan berjumlah lebih dari 4.000 tahun lalu, tetapi telah merosot pada tahun ini sejalan dengan jatuhnya permintaan kendaraan listrik di seluruh industri global.
Hedin, sebuah grup mobilitas Swedia yang juga mengelola distribusi merek mobil China lainnya, termasuk Xpeng dan Hongqi, sebelumnya mengelola hubungan BYD dengan enam dealer di seluruh Jerman untuk memudahkan masuknya pembuat kendaraan listrik Tiongkok tersebut ke pasar Eropa.
BYD juga bekerja sama dengan dealer lain di Jerman termasuk Sternauto, yang mendirikan toko di Berlin untuk merek tersebut awal tahun ini.
BYD enyebut, Hedin Automotive eMobility GmbH akan terus menjual mobil BYD di tiga kota Jerman.
Sebagai informasi, BYDÂ yang memproduksi baterai serta kendaraan listrik dan memimpin penjualan mobil listrik di China, telah memperluas kehadiran globalnya dalam beberapa bulan terakhir, seperti mempersiapkan lokasi manufaktur di Eropa dan Meksiko.
Mobil Listrik Otonom BYD Adopsi Sistem Otonom Milik Huawei, Seberapa Canggih?
BYD telah menandatangani perjanjian dengan Huawei untuk menggunakan sistem otonom canggih milik raksasa teknologi China tersebut. Jenama asal Tiongkok ini akan menggunakan teknologi tanpa pengemudi untuk mobil listrik off-road, dari lini merek Fangchengbao.
Disitat dari reuters, SUV Bao 8 akan jadi model BYD pertama yang menggunakan sistem pengemudian cerdas, Qiankun milik Huawei, dan akan dijual akhir tahun ini.
Penggabungan tersebut merupakan tindak lanjut dari upaya BYD untuk bergerak ke pasar kelas atas, karena perusahaan Negeri Tirai Bambu ini ingin meningkatkan penjualan merek-merek premiumnya, seperti Denza, Fangchengbaou, dan Yangwang.
Pasalnya, ketiga merek tersebut hanya menyumbang 5 persen dari total penjualannya pada semester pertama, menurut data Asosiasi Produsen Mobil Tiongkok.
Penggunaan teknologi Huawei juga menyoroti tekanan kepada juara mobil listrik China ini, untuk mengejar ketertinggalan dari para pesaingnnya dalam meningkatkan konfigurasi kendaraan pintar dengan pengembangan internal.
BYD sendiri mendominasi pasar kendaraan listrik, dengan keunggulan biaya yang signifikan dengan strategi yang disebut integrasi vertikal dengan memproduksi sendiri komponen-kompenen utama, seperti baterai.
Â
Advertisement