Sukses

Pemerintah Jepang Siapkan Subsidi Rp 37 Triliun untuk Produksi Baterai Kendaraan listrik

Pemerintah Jepang berjanji memberikan subsidi hingga Rp 37 triliun untuk produksi baterai kendaraan listrik.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jepang berjanji memberikan subsidi hingga Rp 37 triliun untuk produksi baterai kendaraan listrik. Dukungan keuangan ini akan mendanai 12 proyek terkait baterai penyimpanan, komponen, bahan, dan peralatan produksi.

Subsidi ini akan mendukung investasi Toyota, Nissan, serta proyek bersama Panasonic dengan Subaru dan Mazda. Pemerintah berharap subsidi ini memperkuat rantai pasokan baterai Jepang dan meningkatkan daya saing industri baterai, serta meningkatkan kapasitas produksi baterai Jepang sebesar 50%, dari 80 GWh menjadi 120 GWh.

"Kami berharap upaya ini akan memperkuat rantai pasokan baterai penyimpanan Jepang dan daya saing industri baterai penyimpanan," ujar Menteri Perindustrian Jepang, Saito Ken, seperti dikutip dari paultan, Rabu (11/9/2024).

Sebelumnya, Toyota berencana menginvestasikan sekitar 245 miliar yen (Rp25,3 triliun) bersama anak perusahaan baterai mereka, Prime Planet Energy & Solutions dan Primearth EV Energy, untuk meningkatkan kapasitas produksi baterai solid-state dan prismatic sebesar 9 GWh. Pasokan baterai dari anak perusahaan Toyota ini akan dimulai pada November 2026, dengan rencana pembangunan pabrik baterai di prefektur Hyogo dan Fukuoka.

Sementara Nissan, menyatakan telah menerima sertifikasi dari pemerintah Jepang untuk memproduksi baterai lithium-iron phosphate, dengan rencana untuk menggunakan baterai mobil listrik tersebut pada kendaraan kompak mulai 2028, serta menargetkan kapasitas produksi domestik sebesar 5 GWh per tahun.

Sedangkan Panasonic Energy dan Subaru, dalam pernyataan bersama, mengatakan akan mendirikan pabrik di prefektur Gunma untuk pasokan baterai lithium-ion silinder mulai 2028.

 

2 dari 3 halaman

Investasi Total

Panasonic Energy akan memasok baterai lithium-ion silinder untuk Subaru dari pabrik di Osaka mulai 2027. Investasi total sebesar 463 miliar yen (Rp 47,8 triliun) ditujukan untuk mencapai kapasitas produksi baterai tahunan sebesar 16 GWh dari pabrik Gunma pada 2030, sementara 4 GWh lagi akan berasal dari pabrik Osaka.

Panasonic Energy juga akan memproduksi baterai EV untuk Mazda mulai 2027 di pabrik mereka di Suminoe dan Kaizuka, yang kemudian akan dikemas oleh Mazda.

3 dari 3 halaman

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia