Sukses

Wuling Mulai Uji Jalan Mobil Listrik Hongguang Plus

Sejumlah foto mata-mata model baru Wuling telah beredar di dunia maya. Tampak, model tersebut, seperti Hongguang Mini EV dengan dimensi yang lebih besar

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah foto mata-mata model baru Wuling telah beredar di dunia maya. Tampak, model tersebut, seperti Hongguang Mini EV dengan dimensi yang lebih besar, dan kemungkinan akan diberi nama Wuling Hongguang Plus.

Disitat dari Carnewshina, nama kode internal dari model ini, adalah CE110M dan kemungkinan akan hadir dengan sistem penggerak listrik murni atau battery electric vehicle (BEV).

Dari segi tampilan, desain wajah mobil bertenaga baterai ini mirip dengan Wuling Hongguang Mini EV Macaron, dengan lampu depan persegi panjang dan sudut yang membulat. Terdapat pula tonjolan di bagian tengah, yang bisa juga merupakan titik port untuk pengisian daya.

 

Dari samping, bodinya memiliki garis persegi dan menggunakan pintu belakang geser di bagian belakang, dengan lampu belakang dengan tata letak vertikal, yang tidak meniru tampilan Macaron. Perlu diperhatikan juga, bahwa banyak kecil dan desain lampu belakang mungkin bukan versi final.

Namun saat ini, belum ada informasi detail terkait sistem penggerak dan juga baterai yang digunakan. Kemungkinan informasi tersebut, akan dirilis mendekati peluncuran mobil listrik baru ini.

Sementara itu, di pasar Tiongkok, kendaraan sejenis seperti Great Wall Coolbear serta BAIC Changhe Beidouxing, perlahan-lahan ditarik dari pasar karena posisinya yang kurang kompetitif dan penjualan yang lesu.

2 dari 3 halaman

Wuling Produksi Baterai di Indonesia, Harga Mobil Listriknya Makin Murah?

Wuling Motors Indonesia telah mengumumkan bakal mulai produksi baterai secara lokal pada akhir 2024. Kemungkinan besar, perakitan penyimpanan daya untuk mobil listrik asal China ini akan berada di Cikarang, Jawa Barat.

Lalu, dengan bakal menggunakan baterai buatan Indonesia, apakah mobil listrik Wuling akan makin murah?

Aftersales Director Wuling Motors, Maulana Hakim mengungkap, dampak dengan produksi baterai Wuling di Indonesia, tentunya tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk mobil listrik Tiongkok ini semakin besar. Meskipun, saat ini, mobil listrik Wuling juga sudah memenuhi batas minimum TKDN sebesar 40 persen untuk bisa mendapatkan insentif.

"Dalam hal ini, berarti mendukung pemerintah, yang ingin konten lokal lebih tinggi. Saat ini saja 40 persen itu yang menjadi batas bawah pemerintah supaya kita dapat insentif," jelas Hakim, saat ditemui di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara, belum lama ini.

3 dari 3 halaman

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Video Terkini