Sukses

Geely Indonesia Tertarik Ramaikan Segmen MPV

Geely Auto Indonesia akan mendeklarasikan diri sebagai pemain baru di pasar otomotif nasional pada kuartal satu 2025. Mereka akan memboyong produk mobil listrik sebagai model perdananya.

Liputan6.com, Jakarta - Geely Auto Indonesia akan mendeklarasikan diri sebagai pemain baru di pasar otomotif nasional pada kuartal satu 2025. Mereka akan memboyong produk mobil listrik sebagai model perdananya.

Di negara asalnya sendiri, Geely memiliki lini produk yang cukup lengkap, mulai dari model dengan jantung penggerak internal combustion engine (ICE), Hybrid, hingga PHEV. Bahkan mereka saat ini tengah mengembangkan teknologi dengan bahan bakar metanol.

Terkait produk yang nantinya bakal diluncurkan di Indonesia, Geely mengaku tidak akan fokus pada satu jenis saja. Dengan lini produk yang luas mereka siap menghadirkan model yang sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia.

"Di tahun depan kami memang sudah komitmen akan luncurkan EV, tapi di tahun 2026 atau 2027 dan selanjutnya kami juga ada beberapa plan akan luncurkan produk-produk lainnya," terang Yusuf Anshori, Brand Director Geely Auto Indonesia di Ningbo, China, Rabu (13/11/2024).

Lebih lanjut Ia turut mengomentari MPV yang menjadi salah satu model paling populer di Tanah Air. Geely bahkan secara terang-terangan menyebut MPV menjadi model yang dipertimbangkan lantaran pangsa pasarnya masih besar.

 

2 dari 2 halaman

Geely Berencana Bangun Pabrik di Indonesia

"Kalau kita lihat market MPV ini saat ini masih besar. Jadi tentu saja saja kita lihat itu jadi suatu kategori yang potensinya masih ada meskipun kita lihat penurunan di MPV tapi SUV yang naik. Tetapi tetap share terbanyak itu di MPV, jadi itu masih jadi bahan pertimbangan kami," ujar Yusuf.

Selain produk dan jaringan dealer serta aftermarket, Geely juga mengaku memiliki rencana untuk melakukan produksi lokal seperti yang dilakukan pabrikan-pabrikan Tiongkok lainnya.

Meski demikian kapan waktunya belum dapat dipastikan karena masih dalam tahap studi.

"Rencana itu ada, kami mempertimbangkan itu semua. Karena kita juga lihat ada pertanyaan dari pelanggan dan partner untuk membangun kredibilitas brand. Maka dari itu kita saat ini masih studi untuk plan ke sana," tutup Yusuf.

Video Terkini