Liputan6.com, Jakarta - BYD resmi meluncurkan baterai listrik murni baru untuk mesin konstruksi, di ajang pameran mesin konstruksi Bauma China di Shanghai, pada (26/11/2024). Baterai ini diklaim sebagai yang tercepat dalam hal pengisian daya, di sektor mesin konstruksi.
Peluncuran baterai ini merupakan hasil kolaborasi antara BYD dengan XCMG, produsen mesin konstruksi terbesar di Tiongkok.
Baca Juga
Segmen kendaraan ramah lingkungan tidak melulu soal kendaraan berpenumpang atau komersial, namun di sektor alat berat atau mesin konstruksi juga sudah menggunakan tenaga listrik.
Advertisement
Untuk diketahui, mesin konstruksi biasanya digunakan untuk berbagai pekerjaan dalam proyek pembangunan. Contoh mesin konstruksi seperti ekskavator, buldoser, truk pengangkut, dan crane.
Adapun baterai baru ini memiliki tiga jenis, yaitu super hybrid, super fast charging, dan super integration. Perlu diketahui, ketiga jenis baterai ini adalah varian dari baterai blade BYD, yang menggunakan teknologi litium besi fosfat atau LFP.
Melihat rinciannya, baterai super hybrid ini memiliki kemampuan pengisian hingga 4C, kepadatan energi 120 Wh/kg, dan kapasitas 17,3 kWh per paket. Baterai ini juga dapat mengisi daya dari 20% hingga 80% hanya dalam 10 menit.
Untuk baterai super fast charging, arus pengisian dan pengosongan dayanya mencapai 400A, dengan kepadatan energi 160 Wh/kg dan kapasitas 37,7 kWh per paket. Selain itu, baterai ini juga akui dapat digunakan hingga 7.000 kali pengisian ulang. Meski disebut fast charging, untuk pengisian global 2C masih tergolong lambat.
Namun, BYD menyebutkan bahwa pengisian selama 10 menit cukup untuk penggunaan selama 1,5 jam. Sama seperti fast charging, baterai super integration juga memiliki arus pengisian dan pengosongan 400A.
Kemampuan Jenis Baterai Lainnya
Untuk kepadatan energinya mencapai 320 Wh/l, dan kapasitasnya 97,7 kWh per paket. Menggunakan teknologi CTB, Baterai ini menjadi yang pertama diproduksi massal untuk kebutuhan mesin konstruksi.
Kemampuan lainnya, baterai ini dapat menahan getaran hingga 6 kali lebih kuat dari standar baterai yang lama, sehingga sangat cocok dipakai untuk mesin konstruksi dan kendaraan komersial.
Ketiga jenis baterai ini dapat beroperasi dalam suhu antara -40 hingga 65°C dan pada ketinggian hingga 5.500 meter.
Saat ini, sudah ada sekitar tiga persen mesin konstruksi yang menggunakan tenaga listrik.
Di sisi lain, mesin diesel pada alat berat yang menggunakan tenaga konvensional, dapat menghasilkan polusi setara dengan 200 mobil.
Oleh karena itu, elektrifikasi mesin konstruksi bisa jadi solusi untuk mengurangi emisi secara signifikan.
Advertisement