Sukses

Gaikindo Optimistis Penjualan Mobil Baru 2025 Bisa Kembali Tembus 1 Juta Unit

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tetap optimistis dengan target penjualan mobil pada 2025

Liputan6.com, Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tetap optimistis dengan target penjualan mobil pada 2025. Meskipun, pada 202, sejumlah tantangan besar menanti industri roda empat Tanah Air, seperti kenaikan PPN 12 persen dan penerapan opsen pajak.

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo optimistis pasar mobil baru di Indonesia akan bangkit pada 2025, jika tidak ada sesuatu yang memberatkan laju pertumbuhan pasar. Pasalnya, dilihat dari kuartal ketiga, dan juga keempat, tren penjualan mobil Kembali meningkat.

"Kemarin kita baru selesai dengan GJAW, hasilnya belum kelihatan tapi kalau melihat dari antusiasme masyarakat, dan kemudian SPK yang terjual selama GJAW itu, optimis kita," jelas Kukuh, saat ditemui di acara Focus Group Discussion (FGD), Mengakhiri One Million Trap, Menyongsong Era Rendah Emisi di Jakarta, Rabu (4/12/2024).

Namun di balik hal tersebut, Kukuh juga mengatakan, ada satu catatan dengan rencana penetapan opsen pajak dan PPN 12 persen yang memang menghantui perkembangan penjualan mobil di Indonesia.

"Itu simulasinya sudah dijalankan semua, mudah-mudahan itu juga di awal akan berdampak tapi kemudian mudah-mudahan ada alternatif lain, apakah itu stimulus, apakah insentif yang sedang diupayakan Bersama," tegas Kukuh.

Sementara itu, Kukuh juga menegaskan, industri otomotif ini menjadi salah satu tumpuan untuk perkembangan ekonomi Indonesia. Sehingga, memang perlu adanya optimisme pasar untuk bisa terus tumbuh, meskipun kondisi pada 2025 sejatinya akan penuh dengan tantangan yang cukup berat.

"Tahun depan, kita masih pakai yang tadi ya, tidak ada opsen kemudian PPN tidak ada (kenaikan PPN 12 persen), itu harusnya kita bisa 900 ribu sampai 1 juta, kita harapkan bisa dicapai," pungkasnya.

2 dari 3 halaman

Keputusan PPN 12 Persen Diumumkan Pekan Depan

Polemik kenaikan Pajak pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen terus berlanjut. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah hampir pasti akan menunda kenaikan PPN tetapi kemudian Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan PPN 12 persen tetap berlaku Januari 2025.

Lalu, kabar terbaru dibagikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Ia mengatakan bahwa pemerintah akan mengumumkan kebijakan fiskal pada pekan depan. Salah satu kebijakan yang dimaksud adalah PPN 12 persen.

"Kita membahas beberapa hal terkait fiskal yang dicoba dimatangkan. Nah ini lagi dimatangkan, seminggu nanti kita umumkan," kata Airlangga kepada media, Jakarta, dikutip Rabu (4/12/2024).

Tak hanya itu, Airlangga mengaku pemerintah juga akan mengumumkan kebijakan fiskal lainnya terkait Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) kendaraan, insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang akan diberikan insentif.

"Contohnya kan di tahun ini kan ada PPnBM untuk otomotif, kemudian ada PPN untuk perumahan. Nah ini lagi dimatangkan, seminggu nanti kita umumkan," jelas dia.

 

 

3 dari 3 halaman

Infografis Tarik Ulur Rencana Kenaikan PPN 12 Persen di Januari 2025

Video Terkini