Liputan6.com, Jakarta - Setelah masuk ke pasar otomotif Indonesia pada awal 2024, BYD berminat untuk mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan pabrik di Indonesia. Bahkan BYD berencana mempercepat operasi pabriknya di Indonesia mulai 2025.Â
Awalnya, raksasa EV asal Tiongkok ini menjadwalkan untuk memulai operasi pabrik rakitan lokal pada 2026. Namun tampaknya produsen itu ngebet dan memajukannya menjadi kuartal keempat pada tahun depan.Â
Baca Juga
BYD juga suntik bisnisnya di Indonesia dengan membuat pabriknya di perluas menjadi 100 hektar, yang berlokasi di Subang, Jawa Barat.
Advertisement
Dengan perluasan lahan tersebut, membuat jenama asal Negeri Tirai Bambu ini bakal meningkatkan kapasitas produksinya.
Selain itu, dampak peningkatan bisnis ini membawa berkah bagi masyarakat lokal. Sebab, jika kapasitas produksi bertambah maka dibutuhkan tenaga kerja lebih banyak.Â
BYD akan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak lebih dari 18.000 pekerja di berbagai bidang, yang semula diproyeksikan sekitar 8.700 pekerja.
Denza D9 Resmi Meluncur di Tiongkok, Harga Mulai Rp 750 juta
BYDÂ menunjukkan keseriusan dalam mendukung upaya pemerintah mengembangkan kendaraan ramah lingkungan dan ingin berkontribusi lebih besar dalam mengurangi emisi karbon di Indonesia.
Tak cuma itu, BYD menyampaikan rencananya untuk tidak hanya fokus pada kendaraan listrik berbasis baterai (EV), tetapi juga menghadirkan model Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).Â
Saat ini, BYD baru menjual beberapa kendaraan listrik di Indonesia, seperti Seal, Atto 3, Dolphin, dan M6.
Awal tahun 2025, BYD berencana akan meluncurkan sub-merek premiumnya, Denza. Namun, hingga kini belum diketahui model Denza mana yang akan mendarat di Indonesia.Â
Meski begitu, di negara tetangga termasuk Malaysia, BYD akan memasukan MPV D9 pada kuartal pertama 2025.
Sementara itu, Denza D9 2025 secara resmi telah meluncurkan di China. MPV ini tersedia dalam lima varian PHEV dan tiga varian EV, yang dibanderol mulai harga sekitar Rp 750 juta - Rp 1.039 Miliar.Â
Advertisement