Liputan6.com, Jakarta - Ingin berbeda dari bengkel mobil pada umumnya, membuat Provis Autolab (Provis) berinovasi. Selain menawarkan Tune Up Semi Sport (TUSS) sebagai spesialisasinya, Provis juga memiliki layanan lain untuk menjaga performa mesin mobil.
Salah satu layanan khusus yang ditawarkan adalah OptiK yang merupakan kependekan dari Optimalisasi Klep.
Menurut Owner Provis, Jasin Stefanus, pada teknik OptiK yang dikerjakan adalah bagian celah klep. Semisal pada bagian klep ini sudah tidak presisi, maka dirapikan lagi celah klep yang satu dengan yang lain.
Advertisement
"Benefit yang didapat dari teknik OptiK ini meminimalisasi getaran mesin dan suara mesin jadi lebih halus. Tenaga juga lebih enak dan bisa lebih hemat BBM juga," kata Jasin kepada Liputan6.com di bengkelnya yang berlokasi di Kawasan Pondok Ranji, Tangerang Selatan.
Sekadar informasi, tak cuma TUSS dan OptiK, Provis Autolab juga mengerjakan catalytic refresh, tune up chemical, servis rem, servis kaki-kaki, hingga servis berkala.
Bengkel alternatif yang sudah eksis selama 29 tahun itu melayani berbagai macam merek mobil.
"Di sini kami punya divisi Eropa dan Asia yang meliputi mobil Jepang, Korea (Selatan), hingga Tiongkok. Tools yang kami miliki untuk mobil Eropa juga lengkap," tutup Jasin.
Optimalkan Sistem Pembakaran, TUSS Jadi Solusi Dongkrak Performa dan Efisiensi BBM
Seperti disebutkan di atas, salah satu layanan yang menjadi andalan di bengkel ini adalah Tune Up Semi Sport (TUSS).
Teknik yang berguna untuk meningkatkan performa dan efisiensi bahan bakar ini telah ia temukan tak lama setelah bengkel berdiri namun baru dipatenkan secara resmi pada 2012.
"Bermula dari pengerjaan porting polish, cuma karena kami berhasil menemukan rahasianya langsung kami daftarkan hak paten untuk teknik yang dinamakan Tune Up Semi Sport (TUSS). Jadi teknik ini sudah berbeda sekali dengan yang namanya porting polish," ujar Jasin.
"Kalau porting polish itu kan umumnya dipakai untuk balap, terus yang diperoleh itu tenaga di RPM atas. Biasanya juga dipapas cylinder head-nya tapi kalau kita kan tidak, semuanya masih standar," jelasnya.
"Dan teknik kami dominannya torsi di RPM rendah, jadi cocoknya untuk harian atau jalan menanjak. Kalau torsi bawah besar itu membantu untuk menghemat BBM (bahan bakar minyak)," sambungnya lagi. Selengkapnya baca di sini
Advertisement