Kematian managing director Tata Motors Karl Slym akibat terjatuh dari lantai ketinggian lantai hotel Shangri-La di Yannawa Sabtu 25 Januari mengejutkan banyak pihak. Slym dinilai mempunyai kharisma kepemimpinan yang amat kuat dan mempunyai program menantang bagi perkembangan otomotif di India. Â
Pernyataan tersebut disampaikan ketua Tata Motors Cyrus Mistry seperti dikutip laman Daily Mail Minggu 26 Januari malam saat menyampaikan duka cita dan simpati kepada keluarga Slym.
"Slym bergabung dengan kami bulan Oktober 2012 dan merupakan rekan yang luar biasa serta memberikan kepemimpinan yang kuat dengan ambisi menantang industri otomotif India," ungkap Cyrus Mistry.
Ungkapan belasungkawa mendalam atas kematian Slym yang tragis juga disampaikan direktur eksekutif Renault India Sumit Sawhney. Â
"Ini adalah kerugian pribadi yang besar. Dia adalah seorang teman dekat. Kami seperti anggota keluarga. Ini benar-benar menyedihkan," kata Sumit Sawhney.
Sementara juru bicara Tata Motors sendiri sangat berat hati mengumumkan kematian salah satu petingginya yang sangat mendadak dan tragis itu.
Seorang analis industri otomotif India menyatakan kehadiran Slym amat berjasa dalam memimpin Tata Motors keluar dari berbagai masalah termasuk adanya gagasan pensiun dini bagi ratusan pekerjanya. Terkait produk Tata Motors terbaru, perusahaan tersebut baru-baru ini telah mengeluarkan mesin mobil dengan BBM bensin baru dan berencana meluncurkan mobil hatchback dan sedan model terbaru akhir tahun ini.
Anil Sharma dari Otomotif HIS, mengatakan: "Kematiannya datang sebelum usahanya membuahkan hasil. Kita harus dapat melihat hasil karyanya dalam satu atau dua tahun."
Karl Slym lahir dan dibesarkan di Derby, Inggris. Semasa hidupnya, Slym menjadi pendukung berat klub sepakbola Derby County. Meski telah meninggalkan tanah kelahirannya berkeliling dunia, Slym tetap mencintai Derby.
Slym dan istrinya Sally tinggal berpindah-pindah di tujuh negara. Kepada Forbes India, bos Tata Motors itu pernah mengatakan bahwa ia dan istrinya sulit menetap di India.
"Baik saya dan istri saya berpendapat bahwa India merupakan negara yang paling sulit untuk penyesuaian diri. Ada beberapa hal yang berlawanan dan Anda tidak bisa menerima saat Anda sampai di sini," ungkap Slym ketika itu.
"Biasanya, perlu dua sampai tiga minggu untuk mendirikan rumah kami dan mulai menjalani kehidupan normal. Tapi di sini butuh mungkin dua bulan sebelum kami kemudian menyatakan oke. Istri saya pulang ke Inggris setiap enam bulan," kata mendiang Slym.
Â
Tata Motors merupakan bagian dari kerajaan bisnis besar yang dikendalikan oleh Tata keluarga India, sebuah dinasti kewirausahaan yang berminat di dunia ritel untuk pembuatan baja. Perusahaan yang bermarkas di Mumbai ini mempekerjakan 60.000 staf dan meraup penjualan sebesar 21 miliar pound pada tahun 2012/13. Dengan kondisi tersebut Tata tampil sebagai produsen mobil terbesar India.
Pernyataan tersebut disampaikan ketua Tata Motors Cyrus Mistry seperti dikutip laman Daily Mail Minggu 26 Januari malam saat menyampaikan duka cita dan simpati kepada keluarga Slym.
"Slym bergabung dengan kami bulan Oktober 2012 dan merupakan rekan yang luar biasa serta memberikan kepemimpinan yang kuat dengan ambisi menantang industri otomotif India," ungkap Cyrus Mistry.
Ungkapan belasungkawa mendalam atas kematian Slym yang tragis juga disampaikan direktur eksekutif Renault India Sumit Sawhney. Â
"Ini adalah kerugian pribadi yang besar. Dia adalah seorang teman dekat. Kami seperti anggota keluarga. Ini benar-benar menyedihkan," kata Sumit Sawhney.
Sementara juru bicara Tata Motors sendiri sangat berat hati mengumumkan kematian salah satu petingginya yang sangat mendadak dan tragis itu.
Seorang analis industri otomotif India menyatakan kehadiran Slym amat berjasa dalam memimpin Tata Motors keluar dari berbagai masalah termasuk adanya gagasan pensiun dini bagi ratusan pekerjanya. Terkait produk Tata Motors terbaru, perusahaan tersebut baru-baru ini telah mengeluarkan mesin mobil dengan BBM bensin baru dan berencana meluncurkan mobil hatchback dan sedan model terbaru akhir tahun ini.
Anil Sharma dari Otomotif HIS, mengatakan: "Kematiannya datang sebelum usahanya membuahkan hasil. Kita harus dapat melihat hasil karyanya dalam satu atau dua tahun."
Karl Slym lahir dan dibesarkan di Derby, Inggris. Semasa hidupnya, Slym menjadi pendukung berat klub sepakbola Derby County. Meski telah meninggalkan tanah kelahirannya berkeliling dunia, Slym tetap mencintai Derby.
Slym dan istrinya Sally tinggal berpindah-pindah di tujuh negara. Kepada Forbes India, bos Tata Motors itu pernah mengatakan bahwa ia dan istrinya sulit menetap di India.
"Baik saya dan istri saya berpendapat bahwa India merupakan negara yang paling sulit untuk penyesuaian diri. Ada beberapa hal yang berlawanan dan Anda tidak bisa menerima saat Anda sampai di sini," ungkap Slym ketika itu.
"Biasanya, perlu dua sampai tiga minggu untuk mendirikan rumah kami dan mulai menjalani kehidupan normal. Tapi di sini butuh mungkin dua bulan sebelum kami kemudian menyatakan oke. Istri saya pulang ke Inggris setiap enam bulan," kata mendiang Slym.
Â
Tata Motors merupakan bagian dari kerajaan bisnis besar yang dikendalikan oleh Tata keluarga India, sebuah dinasti kewirausahaan yang berminat di dunia ritel untuk pembuatan baja. Perusahaan yang bermarkas di Mumbai ini mempekerjakan 60.000 staf dan meraup penjualan sebesar 21 miliar pound pada tahun 2012/13. Dengan kondisi tersebut Tata tampil sebagai produsen mobil terbesar India.