Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan, siap mengamankan pelaksanaan pilkada serentak 9 Desember nanti. Dia juga mengatakan, sudah mengantisipasi segala ancaman atau teror jelang pilkada maupun sesudah pilkada. Tak terkecuali, tambah Badrodin, pihaknya juga akan tetap mengamankan daerah yang gagal menggelar pilkada.
Menurut mantan Wakapolri itu, pihaknya sudah mendeteksi adanya kemungkinan masa pendukung calon yang merasa tidak puas atas ditundanya pilkada tersebut. Diketahui 4 wilayah proses pilkadanya ditunda KPU.
"KPU sudah memutuskan 4 kabupaten dan kota yang pelaksanaan pilkadanya ditunda hingga 2017. Oleh karena itu, kami akan antisipasi jika ada ketidakpuasan, khususnya dari para calon yang mendaftar atau massa dari calon‎ tersebut," kata Badrodin di Gedung PTIK, Jakarta, Rabu (12/8/2015).
Badrodin melanjutkan, dia sudah menginstruksikan jajarannya untuk meningkatkan operasi intelijen agar bisa mendeteksi segala ancaman dan teror di wilayah tersebut. Terutama untuk mengamankan kantor KPU ‎daerah yang pilkadanya ditunda. "Karena kantor tersebut yang akan menjadi sasaran," ucap Badrodin.
Menurut Badrodin, keributan bisa saja muncul karena dipicu rasa rasa kecewa pasangan calon maupun pendukung calon yang sudah jauh-jauh hari bersiap memenangkan pilkada serentak, tapi ternyata pilkada ditunda.
"Kalau Anda mendaftar jadi calon kepala daerah tentu semua sudah siap, termasuk biaya yang dikeluarkan, namun ditunda," ujar Badrodin.
Di tempat yang sama, Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan, pihaknya telah memutuskan menunda pilkada empat kabupaten dan kota, yakni Mataram (NTB), Timor Tengah Utara (NTT), Tasikmalaya, dan Blitar.
Pilkada serentak akan dilaksanakan pada 9 Desember 2015. Tercatat 269 pilkada yang akan digelar. Terdiri dari 9 pemilihan gubernur dan wakil gubernur, 224 pemilihan bupati dan wakil bupati dan 36 pemilihan walikota dan wakil walikota. (Sun/Sss)
Operasi Intelijen Ditingkatkan di 4 Daerah Batal Pilkada
Badrodin mengatakan, dia sudah menginstruksikan jajarannya untuk meningkatkan operasi intelijen agar bisa mendeteksi segala ancaman.
Advertisement