Liputan6.com, Batam - Kepulauan Riau (Kepri) menggelar deklarasi damai pilkada serentak. Deklarasi ini diikuti 2 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan mengikuti pilkada serentak, KPU, Bawaslu, parpol pendukung, serta pihak kepolisian.
Dalam deklarasi damai ini, semua pasangan calon pada pilkada berikut parpol pendukung menandatangani nota kesepakatan.
Pejabat sementara Gubernur Kepri Agung Mulyana mengatakan, pilkada serentak di Indonesia merupakan tonggak sejarah demokrasi baru di dunia.
"Setelah melakukan pemilu legislatif dan pemilu presiden, sekarang menjadi sejarah baru, demokrasi di dunia pilkada serentak di dunia," ujar Agung Mulyana saat menghadiri deklarasi damai di Planet Hotel, Jumat (28/8/2015).
Agung mengatakan, tanggung jawab semua pihak mewujudkan pemilu damai pada 9 Desember nanti. Serta diharapkan, melahirkan pemimpin yang memiliki integritas.
"Adapun dalam proses pelaksanaan pilkada serentak menjadi tanggung jawab semua untuk mewujudkan pemilu damai untuk melahirkan pemimpin yang berintegritas," ucap Agung.
Pada tempat yang sama, Kapolda Kepri Brigjen Polisi Arman Depari mengatakan, pilkada menjadi perhatian serius, apalagi melibatkan 6 kota di wilayahnya.
"Dalam hal pemilukada ini, kepolisian siap mengamankan pelaksanaan pilkada sampai tahan pemenangan dan dalam hal ini kepolisian sifatnya netral serta tidak berpihak terhadap salah satu calon," kata Arman
Dia menegaskan, pilkada merupakan pesta demokrasi yang menjadi tanggung jawab semua pihak, bukan hanya kepolisian saja.
"Untuk peserta calon peserta pilkada dan kota massa pendukung, baik tim sukses, relawan dan simpatisan dapat melaksanakan sesuai peraturan yang telah ditentukan," terang dia
Menurut dia, jika peraturan dijalankan oleh semua pihak, maka hasilnya, pemilu berjalan lancar bersinergi dan menghasilkan pemimpin yang berintegritas. (Mvi/Ans)
Deklarasi Damai di Kepri Diharap Lahirkan Pemimpin Integritas
Pilkada seretak yang damai diharapkan melahirkan pemimpin yang memiliki integritas.
Advertisement