Sukses

Ahok Lebih Pilih Banyak Calon di Pilkada DKI

Oleh karena itui, Ahok meminta siapa saja yang mau memimpin Jakarta untuk tidak malu mengumumkan diri.

Liputan6.com, Jakarta - Keramaian menyambut pilkada serentak tahap kedua mulai menggeliat. Beberapa daerah mulai sibuk menyiapkan segala sesuatu untuk menghadapi momen ini.

DKI Jakarta merupakan salah satu daerah yang akan ikut dalam pesta demokrasi pada 2017. Saling lempar komentar antartokoh yang akan mengikuti ajang tersebut sudah mulai terlihat. Begitu pula dengan isu-isu politik yang terus bergulir.

Ya, ada tokoh yang telah sesumbar akan ikut dalam pilkada DKI. Sebut saja petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ahok pun meminta siapa saja yang mau memimpin Jakarta untuk tidak malu mengumumkan diri. Meski pesaing semakin banyak, dia lebih memilih pilkada Jakarta diramaikan banyak calon.

"Buat saya pribadi, DKI dorong sebanyak mungkin (calon) supaya apa, bukan menguntungkan saya kan 2 pasang lebih enak, tapi buat saya lebih baik banyak calon supaya warga Jakarta punya pilihan yang banyak," jelas Ahok di Balaikota Jakarta, Senin (14/9/2015).

Sistem kepemilihan di Jakarta dengan daerah lain memang berbeda. Calon kepala daerah di daerah hanya perlu mengumpulkan suara terbanyak tanpa batas minimal.

"Kalau daerah lain kan suara terbanyak yang menang, kamu cuma dorong aja calon sebanyak banyaknya biar kalaupun dikit tapi menang," kata Gubernur DKI Jakarta itu.

Namun, sistem di DKI Jakarta berbeda. Setiap calon harus memiliki suara 50 persen plus 1 untuk menasbihkan diri sebagai pemimpin Ibukota. Ketika banyak calon yang ikut dalam pilkada, tentu sulit mengumpulkan suara sebanyak itu. Kemungkinan 2 putaran pun terbuka lebar.

"Kalau DKI kan makin dikit makin baik, soalnya kan sama aja. Langsung enggak usah 2 putaran. Tapi jujur aja lebih suka pilkada DKI itu diikuti banyak pasangan," tutup Ahok.

Sejumlah nama beken digadang-gadang akan menjadi calon kuat penantang Ahok di Pilkada 2017. Ada Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Walikota Bandung Ridwan Kamil, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana (Sani) dan Muhammad Taufik. Hanya saja belum ada yang berani menyatakan diri maju sebagai cagub DKI. (Bob/Mut)

Video Terkini