Liputan6.com, Surabaya - Untuk membedakan gaya berkampanye pada Pilkada Kota Surabaya, pasangan Tri Rismaharini - Whisnu Sakti Buana, sepakat tidak memasang foto Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Alat Peraga Kampanye (APK) yang mereka buat.
"Tidak ada foto lain selain foto Risma-Whisnu, bahkan foto Bu Megawati juga tidak ada. Kita semua sudah sepakat untuk itu," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Surabaya Sutarwijono, di Surabaya, Selasa (6/10/2015).
Awi sapaan akrab Sutarwijono, mengaku pihaknya sangat yakin, Risma dan Whisnu cukup kuat secara figur untuk menarik pemilih warga kota Surabaya. Karena itu, mereka yakin menang tanpa harus melibatkan foto Megawati di APK.
"Semua sudah tahu dan merasakan bagaimana keduanya berhasil memajukan Surabaya lima tahun terakhir," tegas Sutarwijono.
Sebelumnya, lawan Risma-Whisnu, pasangan Rasiyo-Lucy sempat berseteru dengan Panwaslu, karena memasang foto Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dalam desain APK yang diberikan kepada KPU Surabaya.
Panwaslu menilai, gambar kedua tokoh itu menyalahi aturan, karena tidak menyebutkan jabatan partai politik. Di poster bergambar Soekarwo hanya disebutkan bahwa dia "Pakde ne Wong Jawa Timur".
Antara tim Rasiyo-Lucy dan Panwaslu sempat terjadi beda penafsiran atas aturan KPU soal gambar tokoh di foto kampanye itu, bahkan tim pasangan yang diusung koalisi Partai Demokrat dan PAN itu sempat mengancam melaporkan Panwaslu ke DKPP. (Dms)
Megawati Absen di Pilkada Kota Surabaya
Pada Pilkada Kota Surabaya 2015, pasangan Risma - Whisnu sepakat tidak akan memasang foto Megawati.
Advertisement