Liputan6.com, Surabaya - Pasca debat publik, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana, dinilai unggul dengan mendapat satu poin dari rivalnya, pasangan Rasiyo-Lucy Kurniasari.
Pakar Politik Universitas Airlangga Surabaya, Krisnugroho menganggap, Risma-Wisnu lebih menguasai materi debat. Sebab, ujar Krisnugroho, pasangan nomor urut 2 ini memiliki pengalaman selama memimpin Kota Surabaya. Serta dalam rentang masa kepemimpinan mereka, telah banyak menorehkan prestasi nasional dan internasional.
"Secara keseluruhan, kalau dari prestasi incumbent lebih unggul. Dari skor, nilainya 1-0 untuk Risma-Wisnu," kata Krisnugroho di Surabaya, Sabtu (31/10/2015).
Krisnugroho menjelaskan, pasangan Risma–Wisnu dan Rasiyo–Lucy sebenarnya mempunyai perspektif sama untuk mensejahterakan masyarakat Kota Surabaya.
Baca Juga
Dari program yang disampaikan Risma-Wisnu, mereka bercita-cita ingin meningkatkan apa yang sudah dicapai saat ini apabila diberi kepercayaan memimpin kembali.
"Risma ingin menaikkan level dari tahap satu ke tahap dua," imbuh Krisnugroho.
Masih kata Krisnugroho, tema debat perdana yakni 'Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat' cukup menarik. Sebab, hal itulah yang dibutuhkan masyarakat secara langsung.
Krisnugroho juga mengapresiasi program Risma-Wisnu yang ingin memberikan beasiswa kepada warganya sampai jenjang perguruan tinggi, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Namun demikian, program tersebut perlu dikoordinasikan dengan pemerintah pusat, karena pemerintah juga memberikan subsidi untuk masyarakat miskin yang mengenyam pendidikan tinggi.
"Terutama untuk uang kuliah tunggal, subsidi bagi masyarakat tak mampu, pemerintah kota perlu koordinasi dengan pusat," kata Krisnugroho.
Dari sisi infrastruktur yakni sarana dan prasarana, Krisnugroho mengakui, dalam masa kepemimpinan Risma-Wisnu cukup banyak menorehkan kemajuan.
"Di atas kertas, untuk ukuran keberhasilan fisik dalam pembangunan yang sebelumnya dijalankan Risma-Wisnu, secara fisik lebih tertata, hijau, dan teratur," jelas Krisnugroho.
Hanya saja dia menyarankan, untuk aplikasi program pembangunan ke depan, pemerintah kota perlu menekankan pada skala prioritas, terutama untuk pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat. (Nil/Sun)
Advertisement