Liputan6.com, Surabaya - Kampanye akbar pilkada serentak 2015 digelar pada Minggu 22 November 2015 kemarin. Berbagai persiapan dilakukan para calon kepala daerah yang akan mengikuti pilkada.
Sebelum pelaksanaan kampanye akbar, Calon Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana mendatangi makam ayahnya, Soetjipto di Taman Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu 21 November malam. Soetjipto juga merupakan tokoh PDIP.
Wisnu turut mengajak Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, seluruh pengurus DPC PDIP Surabaya, anggota DPRD dari Fraksi PDIP, serta tim pemenangan dan relawan Risma-Wisnu. Mereka berangkat dari Posko Pemenangan Risma-Whisnu, di Jalan Kapuas sekitar pukul 23.00 WIB.
"Nyekar ke makam tokoh, makam ulama atau orangtua kita yang sudah meninggal adalah tradisi yang biasa dilakukan orang Jawa," kata Hasto sebelum menuju TPU Keputih.
Wisnu mengatakan, mengunjungi makam orangtua sebagai wujud bakti anak terhadap orangtua yang sudah meninggal. "Sebagai anak, sebagai kader PDIP, saya memiliki kewajiban berbakti pada orangtua. Bakti anak ke orangtua itu, kan tidak putus meski sudah meninggal," kata dia.
"Kampanye akan selesai pada 5 Desember mendatang dan KPU memberi jatah pada kami untuk menggelar kampanye akbar Minggu. Tapi kami telah sepakat tidak mengambil kesempatan kampanye akbar itu," imbuh dia.
Dia menjelaskan, tim pemenangannya sudah sepakat mengubah metode kampanye pengerahan massa dengan blusukan menyapa warga secara langsung.
"Ada komunikasi 2 arah di sini. Tapi jika kita menggelar kampanye akbar, selain terkesan hura-hura, yang kita dapat hanya janji-janji kampanye," pungkas Wisnu. (Mvi/Ndy)
Risma-Wisnu Isi Kampanye Akbar dengan Blusukan
Sebelum pelaksanaan kampanye akbar, Calon Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana mendatangi makam ayahnya.
Advertisement