Liputan6.com, Palangkaraya - Komisi Pemilihan Umum mencoret nama Ujang Iskandar dan Jawawi sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng). Akibatnya, seribuan pendukung pasangan itu akan berunjuk rasa di Kantor KPU setempat selama 3 hari berturut-turut.
Demonstrasi damai ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan pendukung pasangan tersebut.
"Sekitar 800-1.000 massa pendukung salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur akan berunjuk rasa di kantor KPU provinsi selama 3 hari berturut-turut. Untuk itu kita siapkan anggota untuk pengamanan jalannya unjuk rasa," kata Kapolres Palangka Raya, AKB Jukiman Situmorang di Palangkaraya, Senin (23/11/2015) seperti dilansir Antaranews.
Menurut dia, kepolisian siap mengamankan unjuk rasa, sehingga proses pengungkapan aspirasi yang disampaikan berjalan aman dan tertib. Kepolisian mengerahkan 500 personel gabungan untuk mengamankan unjuk rasa yang digelar mulai hari ini hingga Rabu, 25 November 2015.
Baca Juga
Kepolisian juga mengaku siap mengamankan secara responsif aksi damai itu. Namun, dia berharap massa tidak melakukan tindakan anarkis.
"Kami mengimbau kepada para aksi demo damai yang dilakukan oleh pihak Ujang-Jawawi nanti untuk tidak melakukan hal-hal yang bersifat anarkis serta upaya-upaya provokasi," kata mantan Kasubdit Tindak Pidana Korupsi Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalteng itu.
Jika massa berbuat anarkis, lanjut dia, polisi tidak akan segan bertindak tegas. Dia tidak akan memberikan toleransi kepada pihak-pihak yang anarkistis baik selama unjuk rasa ataupun setelah aksi.
Sebelumnya, KPU tiba-tiba membatalkan pencalonan Ujang Iskandar dan Jawawi sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng. Padahal, saat mendaftar pada 27 Juni lalu, KPU provinsi menyatakan persyaratan administratif Ujang-Jawawi lengkap. (Bob/Sun)