Sukses

Wisata Kuliner Jadi Primadona Kota Tangerang Selatan

Tangerang Selatan alias Tangsel tak hanya terkenal sebagai kota pemasok apartemen dan perumahan, wisata kulinernya juga jadi primadona.

Liputan6.com, Jakarta Pada perayaan ulang tahun yang ke-7, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus berbenah. Tak hanya fisik kotanya saja yang jadi perhatian, kesenian, budaya, pariwisata, dan pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat juga menjadi perhatian pemerintah kota.

Dalam perjalanannya, kota dengan populasi 1,2 jutaan penduduk ini memang terus berkembang. Bahkan dari perkembangannya, Tangsel kini dikenal sebagai kota pemasok perumahan dan apartemen. Proyek properti memang menjamur di wilayah Tangsel dari 7 kecamatan yang ada, 4 di antaranya (Pondok Aren, Ciputat, Pamulang, dan Serpong) dikenal sebagai pemasok perumahan aktif.

Tapi belakangan sejumlah terobosan dilakukan Pemerintah Kota Tangsel agar wilayahnya tak hanya dikenal sebagai basis perumahan. Pemangku kepentingan digandeng guna mewujudkan sesuatu yang baru. Partisipasi warga dan keterlibatan swasta didorong untuk menghasilkan ekonomi kreatif.

“Ekonomi kreatif kami maknai bahwa bagaimana mendorong masyarakat untuk bisa mandiri. Salah satu hal yang kami lakukan adalah dengan melihat potensi apa saja yang ada di Tangsel. Kami punya sumber daya manusia yang luar biasa. Jadi, kami punya pola pendekatan di ekonomi kreatif berdasarkan kultur. setidaknya kini di 7 kecamatan yang ada di Tangsel (Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong Utara, Serpong, dan Setu) tengah disemai bibit kreatif yang kelak akan siap dipanen," ujar H. Yanuar, Kepala Kantor Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Tangsel.

Di bidang kuliner yang dinilai cukup potensial, misalnya di wilayah Kecamatan Setu yang diplot sebagai wilayah berbasis home industry, terutama sebagai penghasil kacang Krangga wilayah Serpong yang memiliki kuliner khas berupa tahu.

Selain itu, Tangsel juga tengah meracik minuman khas daerahnya yang terbuat dari sari buah. Boleh jadi real estate memang sudah identik dengan wilayah Tangsel. Tapi jangan lupa bahwa Tangsel juga memiliki potensi besar di industri kuliner. Sebut saja misalnya, sentra kuliner di Bintaro, seperti Bintaro Nine Walk, Lot 9, Talaga Sampierun, atau di Mall BXChange.

Bergeser ke BSD City, kita juga akan menemukan sentra kuliner yang berada di Pasar Modern BSD. Tak jauh dari BSD, ada Alam Sutera yang terkenal dengan sentra kuliner keluairga. Tak pelak semua itu menjadikan sebagai pusat kuliner Nusantara.

“Kalau kuliner memang sudah banyak di sini, jadi tidak perlu saya dorong juga mereka sudah tumbuh sendiri. Namun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangsel optimistis bahwa ekonomi kotanya akan terus bergerak di bidang kuliner dan ingin menjadikan Tangsel sebagai daerah wisata kuliner," ucap Yanuar.

“Jadi, dengan ekonomi kreatif inilah yang menghidupkan atau menjadi salah satu potensi pertumbuhan PAD. Satu hal yang patut dicatat bahwa Kota Tangsel memiliki potensi ekonomi kreatif di segala bidang. Bukan hanya kuliner saja. Untuk seni dan budaya, misalnya, Tangsel memiliki Sanggar Seni Puspo Budoyo di Ciputat. Lalu ada juga Kandank Jurank Doank yang dikenal sebagai rumah kreativitas. Ada lagi festival-festival budaya yang rajin digelar setiap tahun dengan menampilkan para seniman-seniman Betawi," ujar Yanuar.

Kantor Dinas Kebudayaan Kota Tangsel juga memiliki banyak talenta-talenta kreatif yang mewakili masyarakat urban. Sebut saja aktor kawakan Mathias Muchus dan sutradara Mira Lesmana. Selain itu, masih banyak lagi talenta kreatif yang berdomisili di Tangsel. Tak terbayangkan jika talenta-talenta tersebut bersinergi dengan Pemkot dalam membangun industri kreatif. Hasilnya pasti luar biasa.

Baca Selanjutnya...

Pelaku Seni dan Budaya Lokal yang Raih Penghargaan dari Pemkot Tangsel

2 dari 2 halaman

Pelaku Seni dan Budaya Lokal yang Raih Penghargaan

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) rutin menggelar beragam kegiatan untuk berupaya melestarikan dan mengenalkan budaya dan seni lokal kepada masyarakat.

Seperti yang dilaksanakan di Taman Kota II, Kecamatan Setu, akhir November lalu. Masih dalam rangkaian peringatan HUT ke-7 Kota Tangsel, Budpar menggelar perlombaan festival barongsai dan pancak silat.

Kepala Kantor Budpar Kota Tangsel, H. Yanuar, menjelaskan ada 15 peserta untuk lomba festival barongsai. Sedangkan untuk pencak silat diramaikan 15 perguruan silat yang ada di Kota Cerdas, Modern dan Religius ini.

“Tangsel memiliki multi etnik, ini sebagai wujud kepedulian dan kelestarian budaya yang ada di Tangsel, sehingga Budpar menggelar acara barongsai, dan pancak silat,” ucap Yanuar.

Menurut dia, kegiatan ini diselenggarakan pada intinya terkait erat dengan bidang seni dan budaya. “Satu hal yang penting ingin saya tekankan pada kesempatan, mari kita bersama-sama melestarikan seni dan budaya yang kita miliki yang merupakan warisan berharga dari orangtua kita,” Yanuar menjelaskan.

Dari sisi seni dan budaya, menurut Yanuar, Kota Tangsel memang memiliki keunikan tersendiri. Tangsel merupakan tempat bertemunya seni dan budaya asli Betawi dengan berbagai karakter kebudayaan dan tradisi lainnya.

“Keunikan ini tentunya patut kita jaga, lestarikan dan kembangkan. Ini merupakan potensi untuk lebih mendukung perkembangan dan kemajuan wilayah," kata Yanuar.

Selain mengadakan Festival Barongsai dan Pencak Silat, Pemkot Tangsel melalui Kantor Budpar pun memberikan penghargaan kepada pelaku seni dan budaya lokal. Selain itu, dilakukan pula pengukuhan Dewan Kesenian Kota Tangsel oleh Wali Kota Tangsel.

"Pemkot Tangsel bisa membangun kerja sama dengan para pelaku seni dan budaya dan ini telah diwujudkan dengan dilaksanakan pembangunan taman budaya oleh pemerintah daerah. Saat ini pemerintah pusat telah menetapkan beberapa titik menjadi cagar seni dan budaya seperti Kandang Doank, Puspo Budoyo, dan Taman Baca. Dan kami akan terus memberikan dorongan kepada generasi muda Tangsel untuk mengembangkan kreativitas pada seni dan budaya,” kata Yanuar.

Ia mengaku acara ini merupakan bentuk dari apresiasi Pemkot Tangsel kepada pelaku seni dan budaya, sehingga bisa mendorong generasi muda untuk berkarya. “Seni dan budaya di Kota Tangsel harus bisa menghasilkan generasi muda yang kreatif dan inovatif dalam seni dan budaya.

Berikut penghargaan kepada pelaku seni dan budaya lokal di Tangsel: 

- Kategori Pelaku Muda Kreatif Seni dan Budaya Kota Tangsel diraih Sherly Fatmarita
- Kategori Sanggar diraih Dhian Widyawati “Mpok Yupi”
- Kategori Sastrawan diraih Ahmadun Yosi Herfanda
- Kategori Seniman diraih oleh Dik Doank
- Kategori Budayawan diraih Radhar Panca Dahana
- Kategori Cagar Budaya diraih TB Sos Rendra.
- Kategori Sanggar Budaya Dhian Widyawari dari Lengkong Wetan

(Adv/GR)