Liputan6.com, Jakarta - Pilkada serentak tinggal hitungan hari. Demi mewujudkan pilkada berlangsung aman pada 9 Desember mendatang, pihak keamanan pun mengeluarkan instruksi kepada anggotanya.
Satu di antaranya Kapolda Sulawesi Utara Brigadir Jenderal Pol Wilmar Marpaung, ia telah mengeluarkan instruksi tembak di tempat bagi orang atau kelompok yang membuat rusuh pilkada di daerahnya.
Baca Juga
Hal itu diungkapkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang juga menilai langkah itu tepat. Terutama sebagai senjata terakhir dalam menangani kericuhan yang mungkin saja ditimbulkan oleh para perusuh pilkada.
"Sulut (Sulawesi Utara) itu mau tembak di tempat yang bikin rusuh. Udah bagus itu ya. Terima kasih pada kepolisian yang tegas di Manado, kalau rusuh tembak (di) tempat," ucap Tjahjo di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, usai rapat koordinasi akhir persiapan Pilkada serentak, Jakarta, Minggu (6 Desember 2015).
Apalagi, sambung Tjahjo, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah memerintahkan jajaran keamanan, polisi, TNI, Badan Intelijen Negara (BIN) dan pemda berkoordinasi dalam menciptakan kondisi yang aman. Baik itu saat pilkada ataupun sesudah pilkada. Namun memang deteksi dini lebih dikedepankan terlebih di daerah-daerah rawan konflik.
"Presiden meminta jajaran kepolisian deteksi dini lebih penting dalam rangka koordinasi, jangan sampai menimbulkan hal yang tidak diinginkan," pungkas Mendagri Tjahjo Kumolo.