Liputan6.com, Surabaya - Tepat pukul 07.15 WIB, pintu pagar hitam bertuliskan nomor L 1A, RT 1/RW IV, terbuka. Dari dalam rumah tersebut keluarlah calon Wali Kota Surabaya nomor urut 1, Tri Rismaharini, didampingi suami dan anak-anaknya.
Para awak media yang sudah menanti Risma ke luar rumah langsung menyorot politikus PDIP itu dengan kamera. Warga yang juga menunggunya pun langsung mengucapkan selamat.
"Selamat apa ini?" kata Risma kepada warga, di Surabaya, Rabu (9/12/2015).
"Selamat atas kemenangannya," jawab salah satu warga tersebut.
Risma heran dengan ucapan selamat itu. Sebab, pemungutan suara saja belum selesai.
"Belum mengetahui hasil penghitungan suara kok langsung memberikan selamat," ujar Risma sambil tersenyum.
Dia kemudian berjalan kaki menuju lokasi TPS 01, Jajar Tunggal, Taman Pondok Indah, Kecamatan Wiyung, yang jaraknya sekitar 200 meter dari kediamannya.
Baca Juga
Saat berjalan, Risma mengajak tetangga di sekitar rumahnya pergi ke TPS bersama-sama untuk menggunakan hak suaranya.
Alumnus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini juga sempat menyalami beberapa warga sambil menyerukan ajakan anti-golput.
Sampai di TPS, karena masih sepi, Risma dan keluarganya tak perlu mengantre lama untuk mencoblos. Usai menggunakan hak pilihnya, dia mengaku pasrah dengan kehendak Tuhan atas pencalonannya ini.
"Saya percaya pada Gusti Allah. Meski hasil survei tinggi, itu tetap manusia yang membuat. Jadi saya percaya pada Allah," ucap Risma.
Dari hasil survei Surabaya Consulting Grup (SCG) dan Indo Barometer, pasangan Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana diprediksi unggul dalam pilkada ini.
Pasangan dengan nomor urut 2 ini mendapatkan nilai 94 persen dari hasil survei yang dilakukan SCG. Sementara hasil dari Indo Barometer mencatat 82,3 persen kemenangan untuk pasangan inkumben yang diusung PDIP ini.**