Liputan6.com, Gowa - Unjuk rasa simpatisan 4 pasangan calon yang menuntut Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) untuk menindaklanjuti dugaan beberapa pelanggaran pilkada di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) terus berlanjut. Ribuan simpatisan itu masih bertahan di Istana Kerajaan Gowa Balla Lompoa, Jalan Sombaopu, Gowa.
Simpatisan pasangan nomor urut 1 Andi Maddusila-Wahyu Permana dan pendukung pasangan nomor urut 2 Syahrir Syahruddin-Anwar Usman. Lalu pendukung pasangan nomor urut 3 Djamaluddin Makmun-H Maskur, dan saksi pasangan calon nomor urut 4 pasangan Andi Tenri Olle Yasin Limpo-Chairul Muin. Mereka unjuk rasa sejak 3 hari lalu.
Aparat kepolisian pun dibuat kewalahan. Bawah Kendali Operasi (BKO) satuan Brimob Polda Sulselbar yang bergabung bersama aparat Polres Gowa tetap memilih bertahan di depan Kantor KPUD Gowa dengan membangun tenda induk.
Baca Juga
Tak hanya itu, demi menjaga situasi kamtibmas yang kondusif jelang pemungutan suara di Kabupaten Gowa tersebut, sejumlah polisi wanita (polwan) cantik dari Polrestabes Makassar diutus spesial menangani aksi unjuk rasa di kantor KPUD dan Panwas Gowa.
"Iya ada 2 peleton tadi polwan dikirim untuk pengamanan unjuk rasa di KPUD dan Panwas Gowa serta di depan Istana Balla Lompoa," ujar Kepala Sub Bagian Humas Polrestabes Makassar Kompol Andi Husnaeni, Sabtu (12/12/2015).
Advertisement
Polwan dari seluruh satuan di Polrestabes Makassar tersebut disiagakan hingga situasi betul-betul kondusif.
"Polwan diutus karena memiliki karakter keibuan sehingga massa yang berunjuk rasa juga tidak bertindak anarkis karena melihat karakter keibuan yang dimiliki para polwan. Selain itu para polwan juga sebagai ujung tombak bisa melakukan upaya upaya mediasi," tutur Husnaeni.
Simpatisan massa pendukung 4 pasangan calon Pilkada Gowa berunjuk rasa menuntut kinerja Panwas Kabupaten Gowa yang dinilai berdiam diri melihat adanya kecurangan yang terjadi dibeberapa kecamatan di Kabupaten Gowa dalam pelaksanaan pilkada di antaranya Kecamatan Sombaopu dan Pallangga.
"Panwas tidak bekerja dengan sungguh-sungguh dimana ada beberapa kecurangan terjadi tapi tidak digubris. Contohnya waktu pemungutan suara kemarin ada dua kecamatan yang lambat mengumpulkan kotak suara bahkan hingga larut malam hari tak juga terkumpul semalam, yakni di Kecamatan Sombaopu dan Kecamatan Pallangga," kata Ketua tim advokasi pasangan calon Andi Maddusila-Wahyu Permana, Amiruddin dalam orasinya yang berada di tengah tengah ratusan orang tersebut, Kamis 10 Desember 2015.
Amiruddin mengungkapkan, hasil quick count yang dipublikasi oleh salah satu lembaga survei Celebes Research Consultant (CRC) yang dinilai memprovokasi masyarakat Gowa. Dan menggiring opini seakan pasangan nomor urut 5 Adnan Puricta Ichsan Yasin Limpo-Abd Rauf Karaeng Kio memiliki suara terbanyak dan menang dalam Pilkada Gowa tahun 2015.