Liputan6.com, Jambi - Pilkada serentak memengaruhi perputaran uang di Jambi. Perputaran uang hingga 9 Desember 2015 di Jambi, mencapai Rp 461 miliar.
Manager Unit Operasional Kas Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jambi, Imam Santoso mengatakan peningkatan itu terlihat selama Oktober dan November 2015.
"Dari data outflow BI per Oktober 2015, jumlah uang yang keluar dari BI tercatat Rp 184,4 miliar. Sementara untuk November meningkat menjadi Rp 277,2 miliar atau totalnya Rp 461,6 miliar," ujar Imam di Jambi, Senin (14/12/2015).
Menurut dia, Pilkada Serentak 2015 di Jambi memang tidak secara signifikan meningkatkan laju perputaran uang. Hal ini hanya sedikit mempengaruhi uang yang dikeluarkan.
Dia menilai hal tersebut disebabkan oleh sedikitnya calon yang mengikuti Pilkada 2015.
"Jumlah calonnya tidak banyak. Kalau banyak pasti ada pengaruh besar jumlah uang yang dikeluarkan. Namun prediksi kami lebih kepada mendekati hari natal dan tahun baru. Sebab jika dikaitkan dengan Pilkada, maka jumlah ini masih terbilang sedikit," kata Imam.
Untuk pecahan uang yang dikeluarkan pun masih didominasi oleh pecahan Rp 100 ribu, dengan nilai mencapai Rp 196 miliar pada November, dan Rp 132 miliar pada Oktober.
Selain itu, selama pilkada, uang palsu banyak beredar. Pada Oktober, jumlah uang palsu yang ditemukan dan dilaporkan ke BI mencapai Rp 7,25 juta dan meningkat pada November 2015 sebesar Rp 11,16 juta.
Imam menandaskan, "Biasanya memang saat pilkada, upal marak beredar. Ini karena kebutuhan yang meningkat sehingga banyak oknum yang mengambil kesempatan. Uang yang beredar ini biasanya dari luar Jambi."