Liputan6.com, Palangkaraya - PDIP menilai penyelenggaraan Pilkada di Kalimantan Tengah pada 27 Januari lalu buruk. Pihaknya mengklaim telah mengumpulkan data pelanggaran, kelalaian, kecurangan dan manipulasi yang terjadi di ribuan TPS dari sekitar 5.750 TPS yang ada.
Hal itu disampaikan Koordinator Gugus Tugas Pemenangan DPP PDIPÂ Deddy Yevri Sitorus di kantor DPD PDIP Kalimantan Tengah, Kamis (4/2/2016). Meski begitu, penyelenggaraan pilkada berlangsung aman dan damai.
Baca Juga
Menurut Deddy, banyak oknum penyelenggara dan pengawas pemilu terlihat tidak netral. Bahkan terang-terangan memihak atau menguntungkan salah satu pasangan calon (paslon).
Advertisement
Baca Juga
"Kami tidak tahu apakah hal ini ada kaitannya dengan informasi yang diterima mengenai dugaan keterlibatan istri salah satu pimpinan KPU Provinsi sebagai tim sukses paslon dalam pilgub ini," ucap Deddy.
Deddy menambahkan pihaknya tidak ingin menuduh terhadap siapapun. Semua informasi ini akan dibawa ke DKPP untuk mendapatkan pembuktian.
"Kami tidak ingin menuduh sembarangan, biarlah informasi itu nanti diproses di DKPP," terang dia.
Dari rangkaian proses rekapitulasi tingkat kabupaten-kota, PDIP melakukan aksi walk out dengan menyampaikan keberatan di 4 kabupaten. Hal ini menyusul adanya masukan tentang berbagai pelanggaran berat, ketidaktelitian dan potensi kecurangan yang tidak direspons dengan baik.
"Kami terpaksa walk out karena ingin menjaga suasana yang kondusif, kami tidak ingin akar rumput bergejolak karena masalah ini," ucap Deddy.
Menurut Deddy, berbagai temuan ini nanti akan disampaikan dalam pleno rekapitulasi di tingkat provinsi.
"Penyelenggara dan pengawas buruk sekali, meski banyak juga yang melakukan tugasnya dengan baik. Tapi akumulasi temuan yang ada hanya menyimpulkan satu hal, dari sisi kualitas penyelenggaraan buruk sekali," ujar Deddy.
Deddy berharap agar KPU pusat dan Bawaslu segera turun tangan dan melakukan evaluasi. "Kami akan menerima jika faktanya kami kalah tapi jelas kami tidak akan diam kalau berbagai kecurangan yang terjadi diabaikan begitu saja," ujar Deddy.