Sukses

Mensyukuri 'Pemilu Membosankan' Tanpa Tembak-tembakan ala JK

Menurut delegasi Pakistan, pemilu tanpa tembak-tembakan itu membosankan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemilu di Indonesia, menurut Wapres Jusuf Kalla, khas dengan penyelenggaraan yang aman dan lancar. Hal tersebut telah dikenal oleh negara-negara sahabat.

JK bercerita saat selesai menjadi wapres era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2004-2009, dirinya sempat berkunjung ke Azerbaijan sebagai ketua negara peninjau pemilu di negara tersebut.

Sebagai ketua observer atau peninjau, ada 10 negara yang dipimpin JK. Salah satunya Pakistan.

"Delegasi Pakistan bilang, Sir, besok saya pulang. Ini boring election. Karena kalau di Pakistan tidak ada tembak-tembakan itu membosankan," ujar JK menirukan ucapan delegasi tersebut.

Menurut JK, pemilu Indonesia mungkin juga akan dianggap membosankan melalui kacamata Pakistan. Namun pemilu yang aman dan damai perlu disyukuri. Sebab tanpa stabilitas, masyarakat tidak mungkin dapat berpartisipasi dalam proses demokrasi.

"Kita bersyukur telah menjadi negara dengan pemilu yang aman dan damai. Tanpa penyelenggaraan yang baik, masyarakat akan sulit mengikuti demokrasi yang baik," ucap JK.

Cerita itu disampaikan JK usai memberikan Bawaslu Award 2016 di Balai Sarbini, Jakarta, Senin 29 Februari 2016 malam seperti dilansir Antara. Penganugerahan diberikan kepada pemerintah daerah dan Tempat Pemungutan Suara (TPS) terbaik dalam pilkada.

Mereka adalah Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Bangka Belitung), Kota Cilegon (Banten) dan Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga (Jawa Tengah) sebagai pihak yang memfasilitasi anggaran pengawasan pilkada terbaik.

Kemudian kategori pengawas lapangan terbaik yakni Kelurahan Tanjung Unggan, Kecamatan Bestari, Kepulauan Riau. Lalu pengawas TPS terbaik diterima TPS 14 Natuna, Kepulauan Riau.