Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Muhammad Idrus yang merupakan kader dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai, ada yang salah dengan cara Pemprov DKI dalam mengurus pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota. Hal itu dia ungkapkan dengan merujuk data pertumbuhan ekonomi Jakarta yang menurutnya menurun pada 2016.
"Ini bukan kata Muhammad Idrus, ini sebuah data otentik. Bahwa hari ini pertumbuhan ekonomi Jakarta di tahun 2014 itu sebesar 5,9% dan di tahun 2015 sebesar 5,2%. Artinya ada sebuah kesalahan besar dalam mengelola Provinsi DKI Jakarta," kata Idrus di kantor DPD Demokrat DKI Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (13/4/2016).
Baca Juga
Â
Advertisement
Baca Juga
Bakal calon DKI 1 yang memiliki jargon Jakarta Keren itu juga menyinggung soal kesenjangan ekonomi yang terjadi di Jakarta. Dia berpendapat, saat ini masyarakat tidak mampu menjadi semakin sulit hidup di Jakarta.
"Kesenjangan antara masyarakat yang punya. Yang biasa kita sebut si kaya. Dan saudara-saudara kita yang di bawah garis kemiskinan, sudah menyentuh angka 0,43. Artinya 57 persen kekuatan ekonomi rakyat kecil terkooptasi oleh kekuatan ekonomi orang kaya," tutur Idrus.
Idrus yakin Jakarta mampu menjadi kota yang santun dan nyaman, sehingga masyarakat mampu atau pun tidak, menjadi betah. Ia berpendapat, hal itu tidak bisa dilakukan dengan dengan pemimpin yang seakan tampil sendiri.
"Itu tidak akan pernah hadir jika itu kita lakukan dengan kesendirian. Dengan kekuatan hanya satu orang Superman. Harus dikuatkan dengan kebersamaan kita sebagai masyarakat DKI Jakarta," jelas Idrus.