Sukses

PPP, Antara Dukung Lulung atau Ahok di Pilkada DKI

Tingkat popularitas Lulung yang tinggi saja tidak bisa dijadikan modal untuk dapat memenangkan Pilkada DKI.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Islah Romahurmuziy atau Romi mengaku belum menentukan siapa sosok yang akan didukung pada Pilkada DKI Jakarta. Termasuk, apakah akan mendukung Abraham 'Lulung' Lunggana yang telah mendeklarasikan diri maju sebagai calon gubernur.

"Saya masih berkonsultasi pada ulama dan habaib untuk memastikan pilihan kita di DKI tidak salah. Semua masih terbuka. Lulung adalah kader menonjol di tingkat wilayah, namun apakah tone-nya positif atau negatif, kita masih amati," ujar Romi saat menyambangi Liputan6.com di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Kamis 14 April 2016.

 



Romi mengakui sosok Lulung saat ini cukup populer di Jakarta. Namun, tingkat popularitas yang tinggi saja tidak bisa dijadikan modal untuk dapat memenangkan Pilkada DKI.

"Popularitas (Lulung) yang tinggi sejalan dengan elektabilitasnya gak? Karena ada popularitas yang berbanding terbalik dengan elektabilitas. Sangat populer, tapi orang berpikir, masa sih (memilih) dia," tutur Romi.  

Selain akan berkonsultasi dengan para ulama dan tokoh-tokoh senior PPP, Romi mengaku juga masih menunggu perkembangan kasus dugaan korupsi dalam pembelian RS Sumber Waras dan Raperda Reklamasi yang turut menyeret nama Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Romi mengakui, Ahok yang telah mendeklarasikan diri akan maju dalam Pilkada DKI melalui jalur independen itu masuk dalam radar partainya. "Pak Ahok ini kan keunggulannya dia incumbet, di semua studi kemenangan Pilkada, incumbent itu peluangnya 50 persen," ucap Romi.

Lalu, apakah sudah ada pembicaraan dengan Ahok terkait dukungan Pilkada? "Belum ada sama sekali pembicaraan. Mungkin Pak Ahok juga sadar, mau komunikasi dengan PPP sama siapa (antara Romi atau Djan Faridz)," kata pria lulusan Teknik Fisika ITB itu.