Liputan6.com, Jakarta - Mantan Panglima TNI Jenderal Purn Moeldoko menegaskan tak akan maju bertarung dalam memperebutkan kursi DKI 1.
Hal itu disampaikan terkait foto agenda deklarasi para pendukung yang menamakan KaMu (Kawan Moeldoko) untuk maju Pilkada DKI. Deklarasi rencananya dilakukan pada Rabu 20 April 2016 di Setu Babakan, Jakarta Selatan.
Baca Juga
"Terkait Foto ini, saya tidak pernah terpikir utk maju menjadi Gub. DKI, sy tdk tahu siapa yg bikin acara ini," cuit Moeldoko dalam akun twitter @GeneralMoeldoko yang dikutip Liputan6.com, Minggu (17/4/2016).
Advertisement
Panitia acara, Dedi Kurniawan, mengaku pagelaran tersebut muncul dari obrolan kecil warga yang tidak puas dengan nama-nama bakal calon gubernur DKI Jakarta. Nama Moeldoko dianggap sosok yang tepat memimpin Jakarta kendati harus dibuktikan elektabilitasnya.
Baca Juga
"Kita dorong, elektabilitasnya apakah benar-benar layak atau tidak. Kalau masyatakart mendukung, mungkin dia akan menyerah. Yang penting dorong dulu," ujar Dedi saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (17/4/2016).
Dedi mengaku hingga kini belum ada komunikasi dengan Moeldoko. Yang terpenting, pihaknya akan melihat terlebih dahulu respons masyarakat terkait rencana tersebut.
"Respons bagus. Masyarakat banyak yang telepon saya ingin tahu. Kita ingin warga yang mendukung, tapi jangan sampai dimanfaatkan oleh para broker," kata dia.
Karena itu, kata dia, meski Moeldoko tidak bersedia atas dukungan itu, pagelaran dukungan itu akan tetap berlangsung. Hanya masyarakat yang diundang tanpa tokoh politik.
"Kami tatap gelar aksi dukungan itu, Nggak ada satupun tokoh politik yang diundang. Yang diundang warga, yang ingin memberikan tandatangan, pemberian dukungan agar datang," ujar Dedi.
Sejumlah nama muncul menjelang Pilkada DKI Jakarta. Seperti Sandiaga Uno yang disokong Partai Gerindra, Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, Muhammad Idrus, dan juga bakal calon dari incumbent Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.