Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masih terlalu kuat untuk bisa dikalahkan oleh kandidat-kandidat lain dalam pertarungan Pilkada DKI Jakarta 2017. Dalam hasil survei Cyrus Network, Ahok masih merajai dengan elektabilitas 46 hingga 56 persen.
"Angka tersebut mulai dari top of mind sampai simulasi empat nama (kandidat yang sudah muncul)," ujar Managing Director Cyrus Network Eko David Afianto ‎dalam jumpa pers hasil rilis survei terbaru Cyrus Network 'Ahok, TemanAhok, dan Partai Politik' di Hotel Akmani, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/5/2016).
"Jika dibuatkan simulasi head to head dengan semua nama kandidat yang ramai muncul belakangan, maka elektabilitas Ahok di atas 60 persen‎," kata Eko.
Advertisement
Eko menambahkan, sebanyak 85 persen atau 4 dari 5 pemilih Ahok akan tetap mendukung sang incumbent jika memutuskan maju melalui jalur partai politik. Namun begitu, mereka meminta Ahok untuk lebih memilih PDIP sebagai tunggangannya jika maju lewat partai politik.
Â
Baca Juga
"Sebanyak 51 persen pemilih Ahok justru menyarankan Ahok maju lewat PDIP kalau maju lewat parpol. Publik justru melihat ada benang merah antara Ahok dan PDIP," kata Eko.
Sebab, lanjut Eko, pihaknya menemukan pemilih PDIP justru menjadi kontributor paling besar dalam pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi 'TemanAhok'. Ada 60 persen responden yang sudah mendengar nama organisasi TemanAhok itu.
Di mana 13,5 persen responden dari presentase itu mengaku sudah memberikan dukungan dengan menyerahkan KTP kepada Teman Ahok.
"Dari responden yang sudah kasih KTP setengahnya merupakan pemilih PDIP. Kalau menggunakan asumsi distribusi normal, penyetor KTP untuk TemanAhok dari PDIP sebanyak 25 persen," ucap Eko.
Survei dilakukan secara tatap muka dengan jumlah responden sebanyak 1.000 orang. Responden tersebar secara proporsional di seluruh kelurahan di Jakarta dengan metode multistage random sampling.
Proporsi responden lak-laki dan perempuan sebesar 50 persen-50 persen. Tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen dengan margin of error +/- 3,1 persen.