Sukses

PDIP: Golkar dan PPP Solid, Pilkada DKI Bakal Lebih Berat

Dalam Pilkada 2015 lalu, PDIP telah menduduki urutan pertama yang disusul Gerindra pada posisi kedua.

Liputan6.com, Jakarta - PDIP menggelar Rapat Koordinasi Nasional Badan Pemenangan Pemilu (Rakonas Bapilu) perdana di Jakarta. Acara digelar untuk menghadapi Pilkada 2017.

Ketua DPP bidang pemenangan pemilu PDIP, Bambang DH mengungkapkan kegundahannya terkait Partai Golkar dan PPP yang kini lepas dari kekisruhan internal. Kedua partai itu dianggap akan membuat langkah PDIP semakin berat dalam memperebutkan kursi DKI 1.

"Untuk Pilkada 2017, saya katakan lebih berat. Bukan tanpa alasan, 2015 kemarin ada dua kontestan parpol masih bermasalah, yaitu Golkar dan PPP. Tapi, minggu lalu Golkar sudah selesai konsolidasi, termasuk PPP. Mereka sekarang kembali," ujar Bambang di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (26/5/2016).

Menurut Bambang, dalam Pilkada 2015 lalu, PDIP telah menduduki urutan pertama yang disusul Gerindra pada posisi kedua serta Nasdem menjadi juara ketiga.

Dalam Pilkada 2017 mendatang, PDIP menargetkan akan menangguk suara lebih besar dibandingkan pilkada sebelumnya. Target tersebut telah menjadi keputusan dalam Kongres PDIP yang digelar pada 2014 di Bali.

"Target di kongres kita, (di Pilkada 2017) harus menangkan 60 persen. Ini tidak lebih mudah, tapi lebih berat," tegas Bambang.

Dalam Pilkada DKI, PDIP telah menjaring kandidat melalui fit and proper test. Ada 34 peserta yang telah mengikuti acara tersebut. Proses penilaian psikologi para peserta itu tengah berjalan.

"Tunggu hasil assesment psikologi. Kan asesment psikologi waktunya lebih lama. Ada 34 nama," kata Sekjen PDIP Hasto Kristianto di GOR Ciracas Jakarta Timur, Sabtu 21 Mei 2016.

Hasto melanjutkan, sambil menunggu hasil assesment para peserta, PDIP juga terus berdialog dan membuka ruang pintu masuk partai lain untuk berkoalisi. Malah PDIP tengah menjalin komunikasi politik dengan partai lain dan salah satunya Partai Gerindra.