Sukses

Relawan Ahok Rencanakan Cuti Bersama untuk Verifikasi Data

Pendiri TemanAhok menduga gerakan itu dilakukan oleh para relawan yang 'tak terlihat'.

Liputan6.com, Jakarta - Beratnya syarat untuk calon independen yang dibuat DPR melalui Undang-Undang Pilkada tak membuat relawan Ahok putus asa. Mereka mencari cara agar 1 juta KTP yang terkumpul itu tak sia-sia. Salah satunya menyiapkan gerakan cuti bersama.

Namun, rupanya gerakan cuti bersama itu bukan digagas TemanAhok sebagai relawan resmi.

"Itu bukan dari kita, prinsipnya kalau pengurus pusat baru tahu dari broadcast (pesan berantai)," kata Juru Bicara TemanAhok, Amalia Ayuningtyas, ketika dihubungi Liputan6.com, Kamis (9/6/2016).

Amalia menduga gerakan itu dilakukan oleh para relawan yang 'tak terlihat'. Artinya, mereka yang tak tergabung secara resmi dengan TemanAhok namun rela susah payah mencari dukungan.

"Relawan Ahok nggak hanya yang di posko resmi aja. Mereka yang tak tergabung dengan TemanAhok juga kerap mengumpulkan KTP," ujar dia.

Namun, Amalia mengaku tak tahu siapa yang menginisiasi gerakan itu. Meski demikian dia mengapresiasi gerakan tersebut.

"Kita apresiasi banget. Apakah ini gerakan massal kita tunggu saja. Ini positif, ini semacam memberikan masukan," kata dia.

Saat ini, TemanAhok berencana bertemu KPU DKI Jakarta untuk membahas proses verifikasi 1 juta KTP.

Pasal 48 UU Pilkada yang disetujui DPR pada 2 Juni 2016 mengatur, jika pendukung calon perseorangan tidak dapat ditemui Panitia Pemungutan Suara (PPS) dalam verifikasi faktual di alamatnya, pasangan calon diberi kesempatan menghadirkan mereka ke kantor PPS dalam waktu tiga hari. Terhitung sejak PPS tidak dapat menemui mereka. Kalau dalam batas waktu tersebut tidak dipenuhi, dukungan dicoret.

Video Terkini