Liputan6.com, Jakarta - Meski Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah menyatakan maju melalui jalur independen, namun tidak menutup kemungkinan dia menerima pinangan partai politik di Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
Terkait jalur yang akan dipilih untuk maju di pilkada nanti, Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan ingin berdiskusi dengan TemanAhok.
"Kita harus ngomong dengan TemanAhok. TemanAhok maunya gimana, yang rasional gimana, gitu aja. Makanya kita harus ngomongin sama mereka, sekarang untung ruginya apa," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (14/6/2016).
Rencananya, Ahok akan membicarakan soal pencalonannya dengan TemanAhok jika pengumpulan KTP sudah mencapai 1 juta.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan, jika tak bisa maju lewat jalur independen, maka tak ada kesempatan baginya untuk bertarung di Pilkada DKI 2017.
"Enggak boleh, kalau gagal udah enggak boleh ikut lagi," imbuh dia.
Namun begitu, Ahok membantah disebut ragu saat ini dengan pilihannya untuk menempuh jalur independen. Dia juga mengatakan tidak khawatir jika nanti gagal menjadi Gubernur DKI jika lewat jalur independen.
"Enggak (galau), aku sehat-sehat aja, berat badan sama. Aku bukan orang yang (galau), dulu aku udah pernah berhenti bupati, aku udah biasa. Mau berhenti di tengah jalan aku biasa-biasa aja," ucap Ahok.
Hal yang paling penting, kata Ahok, selama menjabat dia mengerjakan tugasnya dengan baik. "Istilah istri saya, kalau enggak bisa ikut nyalon bagus dong, happy exit dong, jadi kita berhenti dengan baik kan. Bagi saya oke aja," ucap Ahok.
Ahok Akan Diskusi dengan TemanAhok Jika Pilih Jalur Parpol
Keputusan Ahok apakah maju melalui jalur independen atau lewat parpol di Pilkada DKI, akan dibahas jika pengumpulan KTP sudah 1 juta.
Advertisement