Sukses

Bupati Purwakarta Aminkan Doa Ahok Jadi Gubernur Jabar

Selama ini, Bupati Purwakarta menjalin komunikasi intensif dengan Ahok soal investasi sapi.

Liputan6.com, Purwakarta - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengapresiasi dukungan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, untuk melangkah menjadi Gubernur Jabar periode 2018-2023 mendatang.

"Saya berterima kasih ke Pak Ahok yang telah mengapresiasi perjalanan kepemimpinan saya sebagai Bupati Purwakarta, kemudian untuk maju menjadi Gubernur Jabar," kata Dedi, Senin (21/6/2016).

Namun, Dedi menegaskan sejauh ini dirinya masih terus meningkatkan kinerja dan pelayanan publik untuk mewujudkan Kabupaten Purwakarta sebagai kabupaten yang istimewa.

Dalam kesempatan itu, Dedi juga balik memuji. Dedi menilai kepekaan Ahok terhadap kebutuhan masyarakat patut dicontoh. Bahkan sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Dedi melihat kinerja Ahok sejalan dengan doktrin karya dan kekaryaan untuk menangani segala macam permasalahan sosial yang ada.

"Gaya kepemimpinan Pak Ahok yang peka terhadap publik itu harus menjadi contoh," ujar Dedi.

Disinggung soal kemantapan untuk maju dalam Pilgub Jabar setelah mendapat dukungan Ahok, Dedi mengaku hal tersebut harus diperhitungkan secara matang. Meskipun begitu, sebagai ketua partai di Jabar, Dedi berhak mendapat 'tiket emas' untuk maju sebagai calon gubernur.

"Kalau saya saat ini masih ingin fokus sebagai kepala daerah Purwakarta, juga terus melakukan konsolidasi dan komunikasi. Sehingga nantinya harapan Pak Ahok (sebagai Gubernur Jabar) bisa terwujud," ucap dia.

Dalam sambutan pada Musda Golkar Jakarta, Ahok mendukung Dedi untuk menjadi Gubernur Jabar. Menurut Ahok, faktor pertemanan dan kinerja Dedi bisa menjadi kunci pembangunan di Jakarta dan Jabar yang saling bertetangga.

Kedua pemimpin daerah itu sempat terlibat beberapa komunikasi. Di antaranya adalah, Purwakarta yang fokus dalam urusan peternakan terutama sapi akan disokong oleh Pemprov Jakarta yang rencananya akan menjadi investor.

Selain itu, Dedi menawarkan pada Pemprov Jakarta agar Purwakarta menjadi pusat niaga seperti terminal terpadu, terminal peti kemas, stasiun peti kemas, dan pasar induk sebagai salah solusi kemacetan dan pengelolaan sampah di Jakarta.